Berita

Wamenag: Biaya Haji 2025 Turun ke Angka Rp 80 Juta

Dalam mengusulkan BPIH 2025 pihaknya akan melakukan efisiensi di bidang transportasi.

SATUJABAR, JAKARTA — Wakil Menteri Agama HR Muhammad Syafii memastikan, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau biaya haji 2025 turun hingga di angka sekitar Rp 80 juta. Dalam penyelenggaraan ibadah haji sebelumnya, biaya haji ditetapkan rata-rata sebesar Rp 93,4 juta.

Dia mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyisiran terkait biaya haji 2025. Namun, kata dia, yang pasti di pengusulan pertama nanti BPIH sudah diturunkan.

“Kalau biasanya kan agak lebih tinggi (usulannya) supaya nanti disisir kembali oleh DPR baru bisa turun. Kalau ini di penawaran awal saja itu sudah turun jadi insya Allah itu bisa lebih turun mungkin di angka 80-an lah, 80 berapa gitu,” ujar Syafii usai menghadiri acara Pelantikan Pejabat Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta, Senin (30/12/2024).

Dia mengatakan, dalam mengusulkan BPIH 2025 pihaknya akan melakukan efisiensi di bidang transportasi. Karena, Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya sudah memotong ongkos pesawat.

“Efisiensinya itu banyak mungkin yang paling signifikan itu kan pesawat. Ini kan kemarin presiden sudah bisa memotong 10 persen ongkos pesawat ya kalau itu nanti berlaku di haji itu kan sudah juga sebuah penurunan yang signifikan,” ucap dia.

Selain itu, pihaknya nanti juga akan melakukan efisiensi di layanan hotel dan biaya layanan di Armuzna pada puncak haji. Karena, menurut dia, saat ini sudah banyak perusahaan penyedia layanan di Armuzna yang mungkin bisa bersaing harga.

“Di Armuzna ini kita sisir kembali lah karena setelah kita baca dan tim datang ke sana kayaknya karena dulu perusahaan itu tidak banyak, sehingga kan ada sedikit monopoli. Ini sekarang begitu dibuka yang daftar sangat banyak, maka mulai kompetitif akhirnya kita belajar oh sebenarnya bisa segini, jadi kemungkinan turunnya itu sangat jelas,” kata Wamenag.

Sedangkan terkait masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi sendiri masih dalam pembahasan. Karena, menurut dia, hal ini juga terkait dengan slot penerbangan yang tersedia.

Karena itu, setelah menyelesaikan proyek Kampung Haji di Makkah, pihaknya juga akan melakukan kerjasama agar pesawat yang membawa jamaah haji bisa mendarat di Thaif.

“Kalau Thaif itu sudah bisa didaratkan pesawat-pesawat besar mungkin kita bisa mengurus dari awal, karena presiden punya kedekatan dengan MBS kan supaya kita mendaratnya di Thaif. Kalau itu bisa, jadi kita gak terganggu slot dengan penerbangan negara lain kita merencanakan haji tinggal 31 hari saja karena kasihan lansia-lansia itu tapi itu kayaknya masih perlu kerja lagi lah,” ucapnya. (yul)

Editor

Recent Posts

Bagaimana Satelit Bisa Mengorbit Bumi di Angkasa? Ini Penjelasan BRIN

SATUJABAR, JAKARTA - Satelit kini menjadi bagian penting dalam kehidupan modern, mulai dari komunikasi, cuaca,…

15 menit ago

Rekomendasi Saham Jum’at (12/9/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Kamis (12/9/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

19 menit ago

Kewenangan Aset Kripto Beralih ke OJK, Bappebti Fokus pada Pengembangan PBK Berbasis Komoditas Unggulan

Terkait adanya pemberitaan di media daring yang bertajuk “Bappebti Merilis Daftar Resmi Platform dan Pialang…

27 menit ago

Presiden Prabowo Targetkan 500 Sekolah Rakyat untuk Perluas Akses Pendidikan

SATUJABAR, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas keberadaan Sekolah Rakyat sebagai…

42 menit ago

Rombongan Pertama WNI di Nepal Dipulangkan, Tim Perlindungan WNI Dampingi Evakuasi dari Kathmandu

SATUJABAR, KATHMANDU, NEPAL — Sebanyak 18 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Nepal berhasil…

45 menit ago

Bupati Bogor Instruksikan ASN Hidup Sederhana Tanpa Flexing

SATUJABAR, CIBINONG - Dalam rangka menjaga kondusifitas wilayah serta memperkuat citra positif aparatur negara di…

53 menit ago

This website uses cookies.