Tutur

Wali Kota Bogor Dukung Golok Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO

BOGOR – Golok, senjata tradisional yang sarat nilai filosofi dan sejarah, didorong untuk mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, saat menghadiri acara Mahakarya Pesona Pusaka Nusantara di Botani Square, Kota Bogor, Jumat (1/8).

Dalam sambutannya, Dedie menekankan pentingnya pelestarian golok sebagai simbol budaya luhur bangsa. Ia menilai golok bukan sekadar senjata, melainkan karya cipta manusia yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal.

“Golok adalah warisan adiluhung leluhur Nusantara yang harus dijaga dan dilestarikan. Sudah sepantasnya kita mendorong agar golok bisa diakui dunia melalui UNESCO,” ujar Dedie melalui keterangan resmi.

Ia juga memaparkan empat filosofi utama dalam budaya golok: sebagai simbol keseimbangan, keterkaitan dengan alam dan pemiliknya, lambang kejantanan, serta sebagai pusaka warisan leluhur Nusantara.

Wali Kota Bogor itu juga menyampaikan apresiasi kepada tokoh budaya Ki Gatut Susanta, inisiator gerakan Golok Road to UNESCO, yang dinilai konsisten memperjuangkan pelestarian golok.

“Pemkot Bogor siap mendukung penuh perjuangan ini. Dari Bogor untuk Indonesia, dan dari Bogor untuk dunia,” tegas Dedie.

Sementara itu, Ki Gatut Susanta yang juga Ketua Panitia acara menjelaskan, salah satu tantangan utama menuju pengakuan UNESCO adalah belum adanya pengesahan golok secara nasional dari Provinsi Jawa Barat.

“Betawi dan Banten sudah, tapi Jawa Barat—sebagai pusat budaya golok—belum ada yang disahkan secara nasional. Padahal ini penting sebagai langkah awal ke UNESCO,” ujarnya.

Ki Gatut berharap kolaborasi antara Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta bisa menjadi kekuatan bersama untuk mendorong pengakuan golok sebagai warisan budaya dunia. “Tekad kami sudah ada sejak lama. Semoga segera disahkan agar kita bisa melangkah ke UNESCO,” imbuhnya.

Acara Mahakarya Pesona Pusaka Nusantara ini diikuti oleh 22 stan pameran golok dari berbagai daerah dan berlangsung selama dua hari. Kegiatan dilanjutkan dengan sarasehan kebangsaan serta lomba kreasi seni silat golok tingkat sekolah dasar yang akan melibatkan 50 peserta dari tiga provinsi.

Editor

Recent Posts

Kumamoto Japan Masters 2025: Gregoria Tembus Babak Final

SATUJABAR, BANDUNG – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mampu tembus ke partai puncak alias…

10 jam ago

Jenazah Warga Indonesia Ini Dipulangkan dari Kamboja, Kisahnya Sungguh Pilu

SATUJABAR, Phnom Penh, Kamboja - Kementerian Luar Negeri Indonesia melansir pengumuman resmi pada 14 November…

10 jam ago

Dari Ruang Redaksi Ke Ajang Lari, Forum Pemred Gaungkan Good Journalism

SATUJABAR, BANDUNG - Forum Pemred Indonesia akan menggelar acara Run For Good Journalism 2025, Minggu…

11 jam ago

Harga Emas Sabtu 15/11/2025 Rp 2.348.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Sabtu 15/11/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.348.000…

12 jam ago

Jabar Provinsi Teratas Pemain Judi Online, 2,6 Juta Pemain Total Rp.5,9 Triliun

SATUJABAR, BANDUNG--Aktivitas transaksi dan jumlah pemain judi online (judol), menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi teratas…

12 jam ago

WJIS 2025: Kabupaten Sumedang Sabet Gelar Best Investment Project For Good Security

SATUJABAR, BANDUNG – Kabupaten Sumedang menorehkan prestasi di West Java Investment Summit (WJIS) 2025 yang…

17 jam ago

This website uses cookies.