Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
JAKARTA – Bank Indonesia melaporkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II 2025 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Posisi ULN tercatat sebesar 433,3 miliar dolar AS atau tumbuh 6,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), sedikit menurun dibandingkan pertumbuhan 6,4% (yoy) pada triwulan I 2025.
Perlambatan pertumbuhan ini terutama dipengaruhi oleh kinerja ULN swasta yang masih mencatatkan kontraksi. Pada triwulan II 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar 194,9 miliar dolar AS, mengalami kontraksi 0,7% (yoy), meski sedikit membaik dibandingkan kontraksi 1,0% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Kontraksi ini bersumber dari ULN perusahaan non-lembaga keuangan yang turun 1,4% (yoy), sementara ULN lembaga keuangan justru tumbuh 2,3% (yoy). ULN swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,7%.
Menurut siaran pers Bank Indonesia, sektor ekonomi utama penyumbang ULN swasta antara lain Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian, yang secara kolektif mencakup 80,5% dari total ULN swasta.
Sementara itu, ULN pemerintah tetap tumbuh solid dan terjaga. Posisi ULN pemerintah tercatat sebesar 210,1 miliar dolar AS pada triwulan II 2025, atau tumbuh 10,0% (yoy), meningkat dari pertumbuhan 7,6% (yoy) pada triwulan I. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya aliran modal asing ke dalam Surat Berharga Negara (SBN) domestik, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia meskipun terjadi ketidakpastian di pasar keuangan global.
Pemerintah menegaskan komitmennya dalam mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel. Pemanfaatan ULN diarahkan untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional dan tetap memperhatikan keberlanjutan pengelolaannya. Berdasarkan sektor ekonomi, sebagian besar ULN pemerintah digunakan untuk mendukung Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,3%), Administrasi Pemerintah dan Pertahanan (19,0%), Jasa Pendidikan (16,4%), Konstruksi (11,9%), serta Transportasi dan Pergudangan (8,6%). ULN pemerintah juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan porsi mencapai 99,9%.
Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia masih sehat dan terkendali. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat sebesar 30,5% pada triwulan II 2025, menurun dibandingkan 30,7% pada triwulan sebelumnya. Selain itu, ULN Indonesia didominasi oleh utang jangka panjang yang mencapai 85,0% dari total utang.
Bank Indonesia bersama pemerintah akan terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan ULN dan mengoptimalkan peran utang luar negeri untuk mendukung pembiayaan pembangunan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan tetap memitigasi risiko terhadap stabilitas ekonomi.
Informasi lebih lengkap mengenai statistik ULN Indonesia dapat diakses melalui publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Agustus 2025 di situs resmi Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan.
SATUJABAR, SUMEDANG--Dua orang pejabat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), ditetapkan sebagai…
SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat berhasil membongkar aksi penyelundupan narkoba jaringan kartel Golden Triangle. Empat pelaku…
SATUJABAR, JAKARTA--Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel…
SATUJABAR, JAKARTA - Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2025 tetap terjaga. Defisit…
SATUJABAR, BANDUNG--Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggeledah kantor PT Bandung Daya Sentosa (BDS).…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Kamis 21/8/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
This website uses cookies.