Tak hanya merendam permukiman, banjir dengan arus deras itu juga membuat fondasi Jembatan Cipager di Kecamatan Sumber menjadi tergerus.(Foto: Istimewa)
BANDUNG – Memasuki pertengahan Januari 2025, sejumlah bencana alam, terutama banjir, melanda berbagai wilayah di Indonesia. Provinsi Lampung tercatat sebagai daerah dengan jumlah dampak banjir terbanyak dalam dua hari terakhir. Banjir yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi ini memengaruhi sejumlah kabupaten dan kota di wilayah tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa banjir pertama kali dilaporkan terjadi di Provinsi Lampung pada Jumat (17/1). Beberapa daerah yang terdampak antara lain Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Bandar Lampung. Di Kabupaten Pesawaran, hujan lebat menyebabkan banjir di dua kecamatan pada pukul 18.30 WIB, yang memengaruhi 211 kepala keluarga (KK). Satu fasilitas pendidikan juga dilaporkan terdampak. Pada Sabtu (18/1), banjir di wilayah tersebut mulai surut, meskipun pada hari yang sama dua desa di Kecamatan Kedondong kembali terendam banjir.
Sementara itu, Kota Bandar Lampung menghadapi banjir yang cukup parah. Sebanyak 20 kecamatan terendam air, dengan dua warga dilaporkan meninggal dunia, satu akibat tersengat aliran listrik dan satu lainnya terseret arus. Banjir ini masih menggenangi beberapa wilayah hingga Minggu (19/1).
Di luar Lampung, bencana banjir juga melanda beberapa daerah lain. Di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, banjir terjadi pada Jumat (17/1) akibat hujan deras. Banjir menggenangi Kecamatan Martapura dan Astambul, dengan 148 KK terdampak. Di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, hujan lebat pada Jumat malam menyebabkan banjir di Desa Kertajaya, dengan 343 KK terdampak.
Di Provinsi Sumatera Utara, banjir juga terjadi di Kabupaten Asahan pada Rabu (15/1), akibat luapan Sungai Beluru dan Sungai Sei Sikasim, yang diperburuk oleh kerusakan pintu pengendali air. Banjir menggenangi beberapa desa di Kecamatan Pulau Bandring dan Meranti, dengan 181 KK terdampak dan sejumlah fasilitas rusak.
Banjir juga melanda Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu (18/1), dengan sembilan kecamatan terdampak. Sebanyak 1.698 KK dilaporkan terdampak, dan BPBD Kabupaten Pandeglang terus melakukan koordinasi serta pendataan.
Di Jawa Tengah, tanah longsor terjadi pada Sabtu (18/1) di Kecamatan Tanon, Sragen, akibat hujan deras pada Jumat. Lima kepala keluarga terdampak, dengan kerusakan pada jalan dan rumah. BPBD Kabupaten Sragen segera turun tangan untuk penanganan darurat.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Mereka juga diminta mempersiapkan rencana evakuasi dan kebutuhan darurat seperti makanan, obat-obatan, dan air bersih. Pemerintah daerah diharapkan memonitor kondisi wilayah dengan risiko tinggi dan mengikuti instruksi dari petugas berwenang.
Sumber: BNPB
JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan International Fund for…
SATUJABAR, BANDUNG--Perseteruan Selegram Lisa Mariana melawan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan saling menggugat…
JAKARTA - Krisis finansial yang dihadapi media berita di Indonesia membutuhkan intervensi dari para pemangku…
JAKARTA - Hasil Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa penyaluran kredit baru…
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan bahwa finalisasi kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Kamis 24/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
This website uses cookies.