Logo Unpad
Kabupaten Kuningan menjadi kabupaten terbesar di Jabar sebagai penyumbang produksi ubi jalar yang mencapai 182.730 ton.
SATUJABAR, BANDUNG — Universitas Padjadjaran (Unpad) resmi memiliki pusat riset ke 15 yang fokus terhadap ubi jalar dengan nama Padjadjaran Center for Sweet Potato Research and Innovation Excellence (Praise). Pendirian pusat riset ubi jalar dilakukan mengingat produktivitas dan kualitas ubi jalar yang rendah di Indonesia.
Kepala Praise Unpad Agung Kurniawan mengatakan, cikal bakal pendirian pusat riset ubi jalar berawal dari kegiatan riset ubi jalar yang dilakukannya pada tahun 2006 melalui Protuber, kelompok kerja riset inovatif yang fokus pada pengembangan teknologi budidaya dan pemanfaatan ubi jalar. Pada periode 2006-2010, dilakukan pengumpulan dan pelestarian plasma nutfah ubi jalar lokal Indonesia termasuk varietas yang hampir punah.
“Protuber berhasil mengembangkan varietas unggul dengan produktivitas tinggi, tahan cekaman dan kandungan nutrisi tinggi (Antosianin, Beta karoten) periode 2010-2015,” ucap dia saat dihubungi, Ahad (27/4/2025).
Selanjutnya, Protuber mengadopsi teknologi modern seperti hidroponik untuk memperbanyak bibit dan mendaftarkan varietas unggul hasil silangan seperti Biang dan Mencrang tahun 2015-2020. Selanjutnya pada tahun 2020, Protuber fokus kepada aplikasi industri dan menghasilkan tepung ubi jalar, bioetanol dan produk pangan fungsional.
“Tahun 2025, berdasarkan surat keputusan rektor Protuber resmi berganti nama menjadi Praise,” kata dia.
Pusat riset tersebut, kata dia, fokus pada peningkatan kualitas dan produktivitas ubi jalar melalui riset dan komersialisasi serta kesejahteraan petani. Sejumlah riset, kerjasama dan fasilitas lainnya dilakukan untuk mendukung hal tersebut.
“Permasalahan petani ubi jalar di Indonesia yaitu rendahnya produktivitas dan kualitas ubi jalar,” kata dia.
Beberapa masalah tersebut disebabkan sejumlah faktor seperti kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani, akses teknologi dan sumber daya yang terbatas dan kesulitan bersaing di pasar. Agung mengatakan, pusat riset didirikan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dia mengatakan, komoditas ubi jalar di Jabar sangat penting karena berhasil memproduksi hingga 590.208 ton tahun 2022 yang menempatkannya tertinggi di Indonesia. Kabupaten Kuningan menjadi kabupaten terbesar penyumbang produksi ubi jalar mencapai 182.730 ton.
Disusul dengan Kabupaten Garut dan Bandung sebesar 118.427 ton dan 108.795 ton. Agung menyebut penggunaan ubi jalar banyak digunakan sehari hari mulai dari produk olahan tepung, kerupuk, selain dan manisan.
“Di Jatinangor, ubi jalar diolah menjadi produk khas Jepang dan ubi jalar ungu dan kuning digunakan untuk produk pangan yang bergizi tinggi,” kata dia.
Selain itu, ekspor potensial ubi jalar dapat dilakukan ke Jepang dan Korea Selatan. Kabupaten Cirebon pernah mengeskpor 500 ton ubi jalar, sedangkan Indonesia mencapai 14 ribu ton.
Dia menambahkan, berbagai manfaat ubi jalar telah diteliti mulai dari mengatur gula darah, pencegahan kanker, meningkatkan kesehatan mata, meningkatkan pencernaan, menurunkan risiko penyakit jantung. Saat ini, pihaknya tengah mengembangkan varietas unggul bekerjasama dengan sejumlah universitas luar negeri seperti China. (yul)
JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sebagai salah satu konstituen Dewan Pers, akan terus…
Jakarta – Nusantara TV akan menyelenggarakan forum diskusi ekonomi NTV Insight untuk mendalami dampak kebijakan…
BANDUNG — Hasil Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa penyaluran kredit baru…
BANDUNG - Bank Indonesia (BI) mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki 4 pecahan uang kertas Rupiah…
SATUJABAR, BOGOR -- Dua orang polisi gadungan di Kota Bogor, Jawa Barat, ditangkap polisi, setelah…
Konten Opini, April, 28 2025 Oleh: Iman S Nurdin Beberapa tahun terakhir, suasana di banyak…
This website uses cookies.