Tutur

Tsunami Dipicu Oleh Gempa Bumi, Kenapa?

Tsunami adalah gelombang laut yang besar dan merusak yang dapat terjadi sebagai akibat dari gempa bumi di dasar laut. Hubungan antara gempa bumi dan tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pergeseran Lempeng Tektonik:
Tsunami yang paling merusak biasanya terkait dengan gempa bumi yang terjadi di dasar laut, terutama di zona subduksi. Zona subduksi adalah tempat di mana lempeng tektonik bertabrakan atau satu lempeng tenggelam di bawah lempeng lainnya. Ketika terjadi gempa bumi di zona subduksi, dapat terjadi pergeseran vertikal pada dasar laut.

Pergeseran Vertikal:
Gempa bumi di zona subduksi dapat menyebabkan pergeseran vertikal pada dasar laut. Jika dasar laut mendaki mendadak, menyebabkan kolom air di atasnya naik secara signifikan. Sebaliknya, jika dasar laut tiba-tiba turun, air di atasnya menjadi terguling ke bawah.

Pembentukan Gelombang Tsunami:
Pergeseran vertikal yang terjadi di dasar laut menciptakan lonjakan energi di permukaan air laut. Energi ini bergerak ke segala arah dari pusat pergeseran. Ketika gelombang ini mencapai pantai, mereka bisa tumbuh menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.

Panjang Gelombang yang Panjang:
Salah satu karakteristik utama tsunami adalah panjang gelombang yang sangat panjang dibandingkan dengan gelombang laut biasa. Meskipun tinggi gelombang di tengah samudera mungkin relatif kecil, energi tsunami dapat menyebar ke seluruh panjang samudera dan berkumpul saat mendekati pantai.

Ketinggian dan Kecepatan Tinggi:
Tsunami dapat mencapai ketinggian yang signifikan dan bergerak dengan kecepatan tinggi di lautan terbuka. Ketika mencapai pantai, gelombang tsunami yang berkumpul dapat membanjiri wilayah pesisir dengan kekuatan dan tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan yang serius.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua gempa bumi menyebabkan tsunami. Tsunami terutama terkait dengan gempa bumi di zona subduksi yang memicu pergeseran vertikal di dasar laut. Sistem peringatan dini dan pemahaman tentang potensi tsunami sangat penting untuk mitigasi risiko dan perlindungan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.

Editor

Recent Posts

Ganda Putra Indonesia Juarai China Open 2025

CHANGZHOU - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, juara China Open 2025 untuk nomor…

11 jam ago

16 Anak Jadi Tersangka Duel Maut SMP di Cianjur, Dipicu Saling Ejek di Medsos

SATUJABAR, CIANJUR--Polisi telah menetapkan 16 anak sebagai tersangka dalam kasus perkelahian siswa Sekolah Menengah Pertama…

13 jam ago

2 Mahasiswa Ikopin Hilang di Pantai Puncak Guha Garut, Pencarian Dihentikan

SATUJABAR, GARUT--Poses pencarian terhadap dua mahasiswa Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), yang hilang di Pantai Puncak…

15 jam ago

Kementerian Ekraf Serius Dukung Esports, FORNAS VIII 2025 Jadi Penguat Ekosistem Gim Indonesia

MATARAM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri gim dan…

1 hari ago

Pemkab Garut Akan Adopsi Model Pengembangan Industri Tembakau ala Kudus

KUDUS - Pemerintah Kabupaten Garut berencana mengadopsi model pengembangan industri tembakau yang telah diterapkan dengan…

1 hari ago

Albert Januarta Raih Gelar Juara Dunia di World Pool Championship Junior 2025

BANDUNG - Kabar membanggakan datang dari dunia olahraga Indonesia. Atlet biliar muda asal Kepulauan Riau,…

1 hari ago

This website uses cookies.