Sport

Tim Panjat Tebing Putri Indonesia Gagal Amankan Medali di Olimpiade 2024 Paris

BANDUNG – Tim panjat tebing putri Indonesia gagal meraih medali di Olimpiade 2024 Paris.

Di babak perempat final, Rajiah Sallsabillah bersaing melawan Emma Hunt dari Amerika Serikat.

Sallsabillah mencatatkan waktu terbaik pribadi dengan 6,54 detik, sementara Hunt mengalami terpeleset yang memberi keuntungan bagi Sallsabillah untuk melaju dengan tenang.

Namun, Sallsabillah harus mengakui keunggulan Lijuan Deng dari China di semifinal.

Sallsabillah mencatatkan waktu 6,41 detik, sementara Deng mencatatkan 6,38 detik.

Dalam perebutan medali perunggu, Sallsabillah kalah dari Natalia Kalucka asal Polandia yang mencatatkan waktu 6,53 detik, sedangkan Sallsabillah 8,24 detik.

“Sedih sebenarnya, tapi karena saya masih memiliki babak selanjutnya, saya berusaha tetap fokus. Saya berterima kasih kepada diri sendiri karena sudah sampai di titik ini. Walaupun kecewa karena ada kesempatan, namun Allah belum memberikan. Jika ada kesempatan, saya akan berjuang lagi di Los Angeles 2028,” ujar Sallsabillah dilansir situs Kemenpora.

Desak Made

Di sisi lain, Desak Made Rita Kusuma Dewi juga terhenti di perempat final setelah kalah dari Lijuan Deng dengan selisih 0,006 detik. Desak mencatatkan 6,369 detik, sementara Deng 6,363 detik, membuatnya gagal lolos ke semifinal.

“Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi lawan saya lebih cepat. Saya akan berjuang lagi di Los Angeles 2028,” kata Desak Made.

Desak Made juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan dan doa mereka. Ia berharap dukungan berlanjut untuk atlet lainnya, termasuk Bang Veddriq, yang diharapkan dapat meraih podium di Olimpiade.

Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie mengungkapkan bahwa masih ada peluang untuk meraih medali di Olimpiade Paris 2024.

“Tadi kita melihat perjuangan Desak Made dan Sallsabillah, namun belum membuahkan hasil dari doa kita. Kita perlu memberikan dukungan moral untuk atlet-atlet kita selanjutnya, seperti Eko Yuli, Veddriq, Rizki Juniansyah, dan Bernard van Aert. Kita harus tetap tegar dan berusaha agar hasil akhirnya memuaskan,” ujar Anin.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, menambahkan bahwa olahraga adalah proses yang berbuah hasil.

“Ini adalah Olimpiade, puncak prestasi olahraga. Kami mengapresiasi dan menghargai semua proses yang telah dilalui atlet kita. Jika hasilnya belum sesuai harapan, ini bukan akhir dari segalanya,” jelas Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.

“Presiden International Sport Climbing, Marco Scolaris, mengatakan bahwa Indonesia selalu diperhitungkan dalam panjat tebing, khususnya speed climbing,” tambahnya.

Editor

Recent Posts

Bangunan Pesantren di Bandung Barat Diterjang Longsor, Santriwati Tewas

SATUJABAR, BANDUNG--Bangunan Ponpok Pesantren (Ponpes) Attohiriyah di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, roboh diterjang reruntuhan…

3 jam ago

Rekomendasi Saham Senin (27/10/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Senin (27/10/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

4 jam ago

Menbud Revitalisasi Situs Batutulis, Wujudkan Museum Pajajaran di Kota Bogor

SATUJABAR, BOGOR - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, mengatakan akan melakukan revitalisasi atau renovasi bangunan…

4 jam ago

Kejurda Motocross Sumedang Dorong Ekonomi Daerah

SATUJABAR, TANJUNGSARI - Ratusan pembalap motorcross menjajal dan beradu cepat di trek Sirkuit Cambora Desa…

4 jam ago

Ketum PSSI Erick Thohir Hadiri Pembukaan Turnamen Liga 4 dan Piala Gubernur Jabar 2025

SATUJABAR, GARUT – Seremoni pembukaan kejuaraan sepakbola Liga 4 Seri 1 dan Seri 2 Piala…

4 jam ago

Ketum KONI Pusat Resmi Tutup PON Bela Diri 2025 Kudus

SATUJABAR, KUDUS – Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri/2025 Kudus akhirnya resmi ditutup oleh Ketum…

4 jam ago

This website uses cookies.