Berita

Supervitamin E Dari Minyak Sawit Dikembangkan BRIN

SATUJABAR, BANDUNG – Supervitamin E dari minyak sawit sedang dikembangkan oleh Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Vaksin dan Obat – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Asep Bayu.

Asep melakukan riset pengembangan supervitamin E dari minyak sawit yang kaya akan tokotrienol sebagai imunoterapi untuk kanker.

Saat ini, produk samping asam lemak dari minyak sawit, atau yang disebut Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) digunakan untuk sabun dan biodiesel.

“Padahal kandungan tokotrienol tertinggi dibandingkan distilat asam lemak minyak nabati lainnya. Tokotrienol memiliki nilai ekonomi sangat tinggi karena aktivitas biologisnya dua kali lipat lebih baik dibandingkan tokoferol,” jelas Asep dikutip laman resmi brin.go.id.

TAHAPAN RISET

Dalam Monitoring dan Evaluasi Grant Riset Sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit, di Kawasan Kerja Bersama Tamansari BRIN, Bandung, Kamis (11/1).

Asep menjelaskan tahapan riset yang dilakukan.

Diantaranya melalui teknik ekstraksi tokotrienol dari PFAD, diberikan pelarut Deep Eutectic Solvents (DES), penambahan metanol.

Sehingga meningkatkan transfer massa komponen-komponen vitamin selama proses ekstraksi.

Dari riset tahun pertama ini, katanya, didapatkan hasil bahwa PFAD memiliki aktivitas antioksidan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan tokotrienol bebas.

“Nanoemulsi tokotrienol juga menunjukkan aktivitas sitotoksik dalam melawan sel kanker payudara dan paru-paru pada rentang konsentrasi 50-200 ppm,” terangnya.

Pada tahun berikutnya, Asep dan kelompok risetnya berencana melanjutkan penelitian untuk mendapatkan kondisi optimum dalam proses ekstraksi tokotrienol.

Dengan menggunakan pelarut DES ChCl golongan fenolik atau betaine monohidrat – asam propanoat dan pembuatan formula NANOVITE.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen utama minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di dunia.

Pada 2020, total produksi sebesar 44,76 juta ton. Meskipun masa pandemi Covid-19, nilai ekspor CPO meningkat sebesar 18,43 persen, dan menjadi komoditas ekspor nonmigas tertinggi (13,50 persen) di Indonesia.

Oleh karena itu, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan dengan nilai strategis dalam menyokong kegiatan perekonomian Indonesia.

Saat ini, Indonesia adalah salah satu negara yang menyandang status sebagai produsen minyak sawit dunia di samping Malaysia dan beberapa negara lainnya.

Editor

Recent Posts

Andri El Faruqi dan Andika D Khagen Terpilih Aklamasi Ketua dan Sekretaris AMSI Sumbar Periode 2024-2028

SATUJABAR, BANDUNG - Pasangan pimpinan media di Sumatera Barat CEO Langgam.id Andri El Faruqi dan…

12 jam ago

bank bjb Raih 2 Penghargaan Indonesia Best Financial Awards 2024, Kategori Best Brand Popularity & Best Social Contribution Reputation

JAKARTA – bank bjb terus memperkuat posisinya di industri perbankan melalui berbagai inovasi yang memudahkan…

13 jam ago

Tingkatkan Kualitas Jalan, Tol Cipali Tambah Lajur Ketiga di KM 87 -110

Pada pekan ke-19 pekerjaan, penambahan lajur ketiga di ruas Tol Cipali telah melampaui target realisasi.…

13 jam ago

Petugas Dinkes Gadungan Hipnotis dan Gasak Emas Warga, Lima Pelaku Dicokok Polisi

Para tersangka berpura-pura menawarkan pengobatan terapi gratis kepada korban, tapi kemudian dihipnotis. SATUJABAR, CIREBON –…

13 jam ago

Ditemui Perawat Se-Jabar, Dedi Mulyadi Ungkap Revolusi Kesehatan

Kang Dedi akan melakukan banyak perubahan yang cepat dan signifikan terkait penataan kesehatan di Jabar.…

13 jam ago

Polsek Karangpawitan Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Garut

BANDUNG - Polsek Karangpawitan Polres Garut melakukan penggerebekan di sebuah arena sabung ayam yang terletak…

13 jam ago

This website uses cookies.