Sungai alami ini makan korban pencari ikan. Sungai yang terlihat cukup asri dan alami ini terletak di perbatasan Desa Cimindi Kec. Cigugur dan Desa Margacinta Kec. Cijulang Kabupaten Pangandaran. (FOTO: Istimewa)
SATUJABAR, BANDUNG – Sungai alami ini makan korban pencari ikan.
Sungai yang terlihat cukup asri dan alami ini terletak di perbatasan Desa Cimindi Kec. Cigugur dan Desa Margacinta Kec. Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Kapolres Pangandaran AKBP Imara Utama mengatakan peristiwa tenggelamnya pencari ikan itu terjadi pada Jum’at 17 Mei 2024 sekira pukul 17.00 WIB.
Warga itu diketahui meninggal dunia karena tenggelam saat menyelam untuk menangkap ikan di sungai Perbatasan Desa Cimindi Kec. Cigugur dan Desa Margacinta Kec. Cijulang.
Korban tersebut berinisial YG berusia 23 tahun. Pekerjaan wiraswata warga Dusun Mekarjaya Rt/Rw 005/010 Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran.
Adapun kronologinya, diketahui pada Jum’at 17 Mei 2024 sekira pukul 14.30, korban bersama dua temannya yang seumuran berangkat menuju tempat kejadian perkara atau TKP untuk menangkap ikan di Dusun Margajaya Kec. Cijulang.
Sungai itu berada wilayah perbatasan Desa Cimindi Kec. Cigugur dan Desa Margacinta Kec. Cijulang. Adapun jarak lokasi dari rumah korban ke TKP sekitar 2 KM.
Cara korban menangkap ikan yakni dengan metode menembak ikan dengan menyelam ke dalam lubang batu di sungai yang ada di Blok Pongpet Sungai Dusun Margajaya tepat di bawah jembatan gantung.
Korban berangkat sekira jam 14.00 Wib kemudian turun menyelam di TKP sekitar pukul 15.00 WIB dan temannya yang berjumlah dua orang menunggu di daratan.
Sekira 7 menit korban menyelam ternyata tidak kunjung keluar dari sungai. Kemudian tiba-tiba ada yang muncul dari dalam air yakni alat tangkap tembak ikan dan senter yang di gunakan korban.
Merasa curiga terjadi hal yang tidak diinginkan saksi 1 kemudian melakukan upaya pencarian dengan ikut menyelam dan menemukan korban sudah lemas kemudian di bawa ke daratan.
Dan diketahui sudah meninggal dunia serta mengeluarkan darah dari hidung dan telinga.
Kemudian rekannya melakukan evakuasi dengan membawa korban menggunakan sarung dan bambu di boyong ke rumah korban dengan berjalan kaki.
Korban diserahkan kepada pihak keluarga dan pihak keluarga menerima bahwa kejadian tersebut merupakan musibah serta menolak dilakukan otopsi.
Korban telah dikebumikan oleh pihak keluarga dan masyarakat.
(Sungai alami ini makan korban pencari ikan)
SATUJABAR, INDRAMAYU--Kematian atlet muda bulutangkis Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Ainun Al Munawar akibat kecelalalan lalu-lintas,…
SATUJABAR, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemantauan kejadian bencana yang terjadi di…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Selasa 28/10/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.282.000…
SATUJABAR, SUKABUMI--Musibah banjir dan tanah longsor melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, setelah diguyur hujan…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Selasa (28/10/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
SATUJABAR, JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat langkah menuju Net Zero Emission 2060 melalui berbagai sumber…
This website uses cookies.