Berita

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga di Tengah Dinamika Ekonomi Global dan Domestik

BANDUNG – Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi global dan domestik, ungkap OJK.

Pada rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berlangsung pada 2 Januari 2025, diputuskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga dengan baik meskipun terdapat dinamika perekonomian global dan domestik.

Perkembangan perekonomian global saat ini menunjukkan pemulihan yang terbatas, dengan data ekonomi mayoritas negara berada di bawah ekspektasi, sementara inflasi masih tetap tinggi.

Kondisi ini mendorong bank sentral global untuk mengambil sikap lebih netral meskipun sebagian besar bank sentral telah menurunkan suku bunga kebijakan dalam dua bulan terakhir.

Di Amerika Serikat (AS), ekonomi dan data ketenagakerjaan menunjukkan pertumbuhan solid, meski inflasi cenderung tetap tinggi.

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada FOMC Desember 2024, namun memberikan sinyal bahwa suku bunga tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama, dengan pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) pada 2025 diperkirakan hanya sebesar 50 bps, lebih rendah dari ekspektasi pasar yang sebelumnya mengharapkan pemangkasan hingga 75-100 bps.

Selain itu, pasar keuangan global juga mencermati kebijakan Presiden Trump yang turut meningkatkan volatilitas pasar.

Di Tiongkok, meskipun pemulihan dari sisi pasokan mulai terlihat, belum ada sinyal perbaikan signifikan pada sisi permintaan. Data Consumer Price Index (CPI) terus menunjukkan tren disinflasi, sementara ekspor terkontraksi. Di sisi lain, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur tercatat berada di zona ekspansi, menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang positif.

Dari sisi domestik, OJK mencatat bahwa kinerja perekonomian Indonesia tetap stabil. Inflasi headline (CPI) tercatat menurun menjadi 1,55 persen secara tahunan (yoy), sementara inflasi inti mengalami kenaikan menjadi 2,26 persen yoy. Selain itu, surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia terus menunjukkan tren perbaikan.

Secara keseluruhan, OJK menegaskan bahwa sektor jasa keuangan Indonesia tetap berada dalam kondisi stabil dan siap menghadapi tantangan perekonomian global yang sedang bergejolak.

Editor

Recent Posts

Polda Jabar Pastikan Dedi Mulyadi Tidak Ada di Lokasi Insiden Maut Garut

SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat memastikan, Gubernur, Dedi Mulyadi tidak ada di lokasi Pendopo Kabupaten Garut,…

5 jam ago

Study Tour di Sekolah Dilarang, Pemprov Jabar Ingin Lindungi Ekonomi Keluarga

SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menjawab aksi demo para pelaku pariwisata di Jawa Barat…

8 jam ago

6 Pengeroyok ‘Samson’ di Sukabumi Divonis 6 Bulan-1,5 Tahun Penjara

SATUJABAR, SUKABUMI--Enam pelaku pengeroyokan yang menewaskan Suherman alias Samson hingga tewas di Kabupaten Sukabumi, Jawa…

9 jam ago

Duel Maut Siswa SMP di Cianjur, Satu Tewas Terjatuh dari Atas Jembatan Sungai

SATUJABAR, CIANJUR--Empat siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terlibat…

13 jam ago

Harga Emas Antam Rabu 23/7/2025 Rp 1.970.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Rabu 23/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

16 jam ago

Legenda Bulu Tangkis Iie Sumirat Tutup Usia, Wamenpora Taufik: Almarhum Guru dan Sosok Panutan Bulu Tangkis Indonesia

Nama Iie Sumirat mulai mencuat di era 1970-an sebagai tunggal putra andalan tim bulutangkis Indonesia.…

16 jam ago

This website uses cookies.