Berita

SPAM Regional Jatiluhur I Siap Pasok Air Bersih untuk Jakarta, Bekasi, dan Karawang

SATUJABAR, BEKASI – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I ditargetkan mampu menyuplai hingga 4.750 liter air bersih per detik bagi masyarakat di Jakarta, Bekasi, dan Karawang. Proyek strategis nasional ini mendapat perhatian langsung dari Komisi V DPR RI yang melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kota Bekasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kamis (18/9).

Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, Oscar Siagian, menjelaskan bahwa SPAM Jatiluhur I mulai beroperasi sejak Desember 2024 dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Air baku diambil dari Waduk Jatiluhur melalui Saluran Tarum Barat, lalu diolah di dua instalasi, yaitu IPA Bekasi berkapasitas 4.400 liter/detik dan IPA Cibeet Karawang berkapasitas 350 liter/detik. “Sebanyak 4.000 liter/detik akan dialokasikan untuk DKI Jakarta, sementara sisanya untuk Bekasi dan Karawang,” ujarnya melalui keterangan resmi.

Dengan nilai investasi Rp1,75 triliun dan masa kerja sama hampir 35 tahun, proyek ini ditargetkan melayani lebih dari 1,9 juta jiwa atau sekitar 380 ribu sambungan rumah. Selain memperluas akses air minum aman, SPAM Jatiluhur I juga diharapkan mengurangi ketergantungan pada air tanah yang selama ini menjadi penyebab penurunan muka tanah di Jabodetabek.

Untuk warga Bekasi, suplai air minum curah mencapai 400 liter/detik dengan pembagian 300 liter/detik bagi Kota Bekasi melalui PDAM Tirta Patriot dan 100 liter/detik untuk Kabupaten Bekasi melalui PDAM Tirta Bhagasasi. Tarif air curah ditetapkan sebesar Rp2.519 per meter kubik. “Ini akan memperkuat layanan air bersih di wilayah padat penduduk sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambah Oscar.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menegaskan dukungan penuh terhadap proyek ini namun mengingatkan pentingnya pengawasan. “SPAM Jatiluhur I harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. Jangan hanya selesai dibangun, tetapi juga mampu mengalirkan air dengan kualitas baik dan harga terjangkau,” katanya.

Andi Iwan juga menekankan bahwa penetapan tarif harus berpihak kepada masyarakat kecil. “Air minum adalah hak dasar. DPR akan mengawal agar distribusi dan tarifnya transparan serta berkeadilan,” tutupnya.

Editor

Recent Posts

Menparekraf Gandeng AKKSI: Perkuat Peran Kreator Konten untuk Ekonomi Digital Indonesia

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya dalam mendukung ekosistem konten…

40 menit ago

Kemenpar Ajak Himpunan Humas Hotel Sebar Luaskan Publikasi Pariwisata Berkelanjutan

SATUJABAR, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak Himpunan Humas Hotel (H3) Indonesia untuk turut aktif…

43 menit ago

Nezar Patria: Adaptasi AI Jadi Kunci Masa Depan Media

SATUJABAR, JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan pemanfaatan kecerdasan artifisial atau…

49 menit ago

Industri Halal Jadi Pilar Ekonomi Baru, Generasi Muda Didorong Jadi Motor Inovasi Global

SATUJABAR, TANGERANG - Industri halal Indonesia kian melesat dan dipandang sebagai salah satu pilar utama…

53 menit ago

Indonesia Salurkan Bantuan Pangan USD 12 Juta untuk Gaza Lewat WFP

SATUJABAR, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap Palestina dengan menyalurkan bantuan pangan senilai…

56 menit ago

BMKG dan Kementerian PU Sinergi Mitigasi Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem

SATUJABAR, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dengan tegas menyatakan…

1 jam ago

This website uses cookies.