Berita

Soal Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos, Mensos: Sedang Dipelajari

KB merupakan program yang baik, tapi penerapannya sebagai syarat bansos masih perlu kajian lebih lanjut.

SATUJABAR, JAKARTA — Menteri Sosial Saifullah Yusuf akan mempelajari ide Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menjadikan program Keluarga Berencana (KB), termasuk vasektomi. Dedi mengusulkan vasektumo sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan sosial (bansos) dan beasiswa.

“Ya, ini kami sedang mempelajari ide itu ya. Jadi, semua ketentuannya sedang dipelajari,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, KB merupakan program yang baik, tapi penerapannya sebagai syarat bansos masih perlu kajian lebih lanjut. Dikatakan bahwa penyaluran bansos miliki proses yang harus diikuti dan tidak bisa dipaksakan secara tiba-tiba. Pemerintah memerlukan waktu untuk mempelajari ide tersebut sebelum menerapkannya.

“Idenya Kang Dedi misalnya setiap menerima bantuan sosial bisa ikut terlibat dalam pengelolaan sampah, ikut bersih-bersih, itu satu ide yang sangat bagus. Akan tetapi, kalau bersyarat dengan itu (vasektomi), terus terang masih harus mempelajari lebih jauh,” ucap dia.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi berencana menjadikan kepesertaan KB sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan mulai beasiswa hingga berbagai bantuan sosial dari provinsi.

Hal ini, kata Dedi, bertujuan agar pemberian bantuan pemerintah, termasuk dari provinsi, lebih merata dan tidak terfokus pada satu pihak atau satu keluarga saja, mulai dari bantuan kesehatan, kelahiran, hingga bantuan lainnya, keluarga yang itu-itu saja.

Dengan demikian, lanjut dia, seluruh bantuan pemerintah akan terintegrasi dengan program KB.

“Jangan sampai kesehatannya dijamin, kelahirannya dijamin, tetapi negara menjamin keluarga itu-itu juga. Yang dapat beasiswa, yang bantuan melahirkan, perumahan keluarga, bantuan nontunai keluarga dia, nanti uang negara mikul di satu keluarga,” kata Dedi.

Kebijakan ini, menurut Dedi, sebagai jalan keluar karena saat ini keluarga tidak mampu banyak yang melahirkan dengan cara operasi sesar, yang per tindakannya sedikitnya butuh dana Rp 25 juta. (yul)

Editor

Recent Posts

Malut United vs Persib 0-0, Hasil Babak Pertama

BANDUNG – Malut United vs Persib 0-0 pada babak pertama laga pekan ke-31 Liga 1…

45 menit ago

Kunjungan Wisman ke Jawa Barat Naik di Maret 2025, Tingkat Hunian Hotel Justru Menurun

BANDUNG — Sektor pariwisata Jawa Barat pada Maret 2025 mencatat peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman),…

4 jam ago

Transportasi di Jawa Barat Maret 2025 Didominasi Penurunan Penumpang dan Volume Barang

BANDUNG — Kinerja sektor transportasi di Provinsi Jawa Barat pada Maret 2025 menunjukkan tren penurunan…

4 jam ago

Inflasi Jawa Barat April 2025 Capai 1,67 Persen secara Tahunan, Kota Sukabumi Tertinggi

BANDUNG — Provinsi Jawa Barat mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,67 persen pada April 2025,…

4 jam ago

Nilai Ekspor Jawa Barat Maret 2025 Turun 3,51 Persen Dibanding Februari

BANDUNG — Nilai ekspor Jawa Barat pada Maret 2025 tercatat mencapai USD 3,09 miliar, mengalami…

4 jam ago

Kunjungan Wisman Turun di Maret 2025, Perjalanan Wisnus Naik Signifikan

BANDUNG - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada Maret…

6 jam ago

This website uses cookies.