Berita

Soal Usia Jamaah Haji, Ini Lobi Menag ke Arab Saudi

Salah satu rekomendasinya adalah ukuran kesehatan setiap jamaah.

SATUJABAR, JAKARTA — Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan, pihaknya masih melobi pemerintah Arab Saudi agar tak menggunakan usia jamaah sebagai ukuran. Dia mengatakan, salah satu rekomendasinya adalah ukuran kesehatan setiap jamaah.

“Tapi saya sendiri melobi beliau (pemerintah Arab Saudi) bahwa ‘Pak kalau boleh, kita jangan menggunakan alat ukur umur. Karena umur di atas 90 tahun itu, ada yang lebih sehat daripada orang yang di bawah umur’. Jadi, saya mengusulkan supaya istitaah. Kemampuan dari segi ukuran kesehatan, ya,” kata Nasaruddin, Senin (27/1/2025).

Nasaruddin mengungkapkan, menteri arab Saudi yang dilobinya tak menampik saran darinya tersebut. Namun, untuk ketentuan yang akan diterapkan nantinya masih terserah pemerintah Arab Saudi.

“Kebetulan Menteri Saudi, Menteri Haji Saudi itu bekas Menteri Kesehatan dan jadi tahu kalau saya beralasan, alasan istitaah kesehatan itu yang paling tepat. Tapi karena negara Saudi bukan negara kita, ya terserah beliau. Tapi kami sudah mengusulkan dengan pertimbangan rasional,” katanya.

Nasaruddin juga mengatakan, waktu tunggu yang lama menjadi salah satu pertimbangannya. Dia mencontohkan bagaimana kecewanya jamaah apabila sudah menunggu puluhan tahun, namun urung bisa berangkat karena pembatasan usia.

“Bayangkan ada 48 tahun harus menunggu, berarti sudah menunggu lama. Ada sekitar lebih 3.000 orang yang harus terpotong kalau misalnya kita tetapkan standar 90 tahun. Maka, pada waktu itu dia mengangguk-angguk,” katanya.

Bahwa Indonesia terlalu lama menunggu daftar tunggunya sampai lebih 40 tahun. “Nah begitu mereka masuk, waktunya tiba-tiba tercekal dengan faktor umur, perasaan kita itu bagaimana Pak? Jadi mengangguk-angguk dan kami berharap mudah-mudahan standar 90 tahun itu bisa dipertimbangkan dengan alasan-alasan yang kami kemukakan pada waktu itu,” ucapnya. (yul)

Editor

Recent Posts

PPDS Anestesi Unpad di RSHS Dibuka Lagi Usai Terseret Kasus Pemerkosaan

SATUJABAR, BANDUNG--Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad), membuka kembali Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi…

4 jam ago

CTRL+J APAC 2025 Hari Kedua: Ketika AI, Bahasa Lokal, dan Keadilan Data Jadi Sorotan

JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan International Fund for…

6 jam ago

Babak Baru Lisa Mariana VS Ridwan Kamil, PN Bandung Kabulkan Gugatan Revelino Klaim Sebagai Ayah Biologis

SATUJABAR, BANDUNG--Perseteruan Selegram Lisa Mariana melawan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan saling menggugat…

11 jam ago

Dana Jurnalisme Indonesia: Urgensi untuk Keberlanjutan Jurnalisme Berkualitas

JAKARTA - Krisis finansial yang dihadapi media berita di Indonesia membutuhkan intervensi dari para pemangku…

13 jam ago

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Meningkat di Triwulan II 2025

JAKARTA - Hasil Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa penyaluran kredit baru…

13 jam ago

Kesepakatan Perdagangan Jadi Mekanisme Hukum Aman untuk Transfer Data Pribadi ke AS

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan bahwa finalisasi kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan…

13 jam ago

This website uses cookies.