Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani di Singapore Open 2025.(Foto: Dok. PBSI)
BANDUNG – Perjuangan dua wakil Indonesia di turnamen [Nama Turnamen, jika ada], Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, harus terhenti di babak 16 besar. Mereka takluk dari lawan-lawannya dalam pertandingan sengit yang berlangsung hari ini.
Sabar/Reza: Kalah Tipis Setelah Bertarung Ketat
Pasangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (7) harus mengakui keunggulan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dengan skor tipis 21-19, 16-21, 19-21. Pertandingan berlangsung ketat hingga gim penentuan.
“Saya dan Reza sudah berusaha mengeluarkan yang terbaik, segala macam cara sudah dilakukan, hanya mungkin kurang beruntung di gim penentuan,” ujar Sabar setelah pertandingan. “Di pertemuan pertama kami dengan mereka ini, positifnya kami bisa banyak ambil pelajaran untuk pertemuan berikutnyA,” katanya dikutip situs PBSI.
Sabar juga menyoroti kekuatan pasangan India punya servis dan pengembalian servis yang baik, serangan drive-nya juga bertenaga. “Itu yang coba dibatasi dengan memegang permainan depan dan terus menyerang. Kami banyak ngadu di sana tadi.”
Meskipun sempat mengalami mimisan di gim kedua dan ketiga, Sabar menegaskan hal itu tidak mengganggu performanya. “Tadi di gim kedua sempat mimisan di hidung sebelah kanan, lalu hidung sebelah kiri di gim ketiganya, tapi tidak sampai yang serius, tidak sampai yang pusing dan mengganggu performa.”
Rehan/Gloria: Kurang Tenang di Poin Krusial
Sementara itu, pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja juga harus mengakui keunggulan pasangan China, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui (4), dengan skor 16-21, 20-22. Gloria mengakui banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Evaluasi di lapangan hari ini banyak mati sendiri, kurang tenang sedikit. Banyak momen yang harusnya bisa diambil malah jadi hilang. Selebihnya kami merasa sudah cukup oke,” kata Gloria.
Rehan menambahkan bahwa mereka terlalu terburu-buru di poin-poin kritis. “Ini pelajaran buat kami, belajar juga ketenangan dari lawan.” Ia juga menyoroti servis flick lawan yang cukup mengganggu. “Dua kali flick servis mereka di poin akhir cukup mengganggu kami dan itu juga jadi pelajaran. Harus bisa juga seperti itu kami, banyak variasi servis dan berani menggunakan di momen-momen krusial seperti tadi.”
Rehan berharap dapat memperbaiki performanya di turnamen selanjutnya. “Saya harus menambah power lagi di bola-bola atas, ini jadi bagian proses untuk lebih baik lagi ke depan. Kami mau coba lagi di Indonesia Open.”
SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menjawab aksi demo para pelaku pariwisata di Jawa Barat…
SATUJABAR, SUKABUMI--Enam pelaku pengeroyokan yang menewaskan Suherman alias Samson hingga tewas di Kabupaten Sukabumi, Jawa…
SATUJABAR, CIANJUR--Empat siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terlibat…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Rabu 23/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
Nama Iie Sumirat mulai mencuat di era 1970-an sebagai tunggal putra andalan tim bulutangkis Indonesia.…
BANDUNG – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, legenda bulu tangkis Indonesia, Iie Sumirat meninggal pada…
This website uses cookies.