Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja (Jabarprov.go.id)
BANDUNG: Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara untuk tidak bersikap statis.
Menurutnya ASN justru harus bersikap dinamis, serta pro terhadap Revolusi Industri 4.0 agar pembangunan antardaerah dapat berkesinambungan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Jabar saat mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung dalam rangka Hari Jadi Ke-212 Kota Bandung, di Gedung DPRD Kota Bandung, Minggu (25/9/2022).
Setiawan yang juga anak dari Wali Kota Bandung R. Husein Wangsaatmaja, yang menjabat pada tahun 1978-1983, mengucapkan Selamat Hari Jadi Ke-212 Kota Bandung kepada seluruh warga.
Setiawan menuturkan, sejalan dengan kondisi terkini, berkat kekompakan dan kebersamaan, pandemi Covid-19 dapat dilalui dan masyarakat bisa bangkit bersama untuk memperbaharui tatanan kehidupan.
“Berkaitan dengan pandemi, kita harus tetap waspada karena COVID-19 masih ada. Namun demikian kita semua berharap segera mendengar berita baik ditetapkannya batas akhir pandemi,” kata Setiawan.
Setiawan juga mengingatkan, di tengah kondisi transisi dari pandemi menuju endemi, masyarakat agar tidak lengah. Protokol kesehatan harus tetap diterapkan dengan baik.
Sekda Jabar mengatakan di akhir masa pandemi, agenda pembangunan harus dikebut melalui inovasi dan kolaborasi, sebagaimana visi Jabar Juara Lahir Batin Melalui Inovasi dan Kolaborasi.
“Kemajuan hanya dapat diraih dengan semangat berinovasi dan berkolaborasi. Kesuksesan Jabar adalah berkat kekompakan Bupati/ Wali Kota di Jawa Barat yang bersama-sama membangun di daerahnya masing- masing,” ujar Setiawan, yang hadir mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Selain itu, pemerintahan yang transparan dan akuntabel juga menjadi poin yang harus terus diwujudkan karena kedua hal itu menjadi asas dalam penyelenggaraan “Good Public Governance”.
Setiawan menerangkan pula, bahwa dunia saat ini memasuki disrupsi ganda. Pertama, disrupsi pasca Covid-19 yang banyak mengubah tatanan dunia.
Semua individu dipaksa melek teknologi informasi, dan manusia dituntut beradaptasi pada berbagai kondisi.
“Saya yakin, Kota Bandung dapat melaluinya dengan merancang tatanan pemerintahan, kemasyarakatan, dan perekonomian setelah Covid-19,” ucap Setiawan.
Disrupsi kedua, terangnya, yakni era Industri 4.0, yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan siber. Di era ini teknologi cerdas terhubung dengan berbagai bidang kehidupan, yang tentu ini juga mengubah tatanan dunia kerja dan gaya hidup masyarakat.
“Era Industri 4.0 membawa banyak perubahan dengan konsekuensinya. Industri menjadi lebih “compact” dan efisien, namun juga berkurang sumber daya manusia karena digantikan mesin atau robot,” ungkapnya.
Berkaitan hak tersebut, Kota Bandung dituntut untuk mulai merancang manajemen ASN yang baik.
CHANGZOU – Satu wakil Indonesia gugur di semifinal China Open 2025 yang digelar Sabtu 26…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Sabtu 26/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
JAKARTA - Tradisi Pacu Jalur, perlombaan perahu panjang khas Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, tengah mencuri…
CIBINONG - Sebagai bentuk penghormatan atas 45 tahun pengabdian Helikopter S.A-330 PUMA dalam menjaga kedaulatan…
SUMEDANG - Pembangunan Ruas Jalan Lingkar Utara yang menghubungkan Jalan Provinsi di Pasiringkik menuju Blok…
SATUJABAR, BANDUNG--Para pengguna salah satu layanan transportasi online inDrive di Kota Bandung, Jawa Barat, mengikuti…
This website uses cookies.