Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan juga telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mempercepat proses hingga tuntas dalam dua hari. Hal itu terungkap saat Farhan meninjau TPS Sederhana, Jumat, 14 November 2025. Ia sempat berdialog dengan petugas dan pejabat terkait.(Foto: Humas Pemkot Bandung)
SATUJABAR, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung terus mempercepat penanganan tumpukan sampah yang masih mengganggu sejumlah titik di kota. Salah satunya di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Sederhana.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan juga telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mempercepat proses hingga tuntas dalam dua hari.
Hal itu terungkap saat Farhan meninjau TPS Sederhana, Jumat, 14 November 2025. Ia sempat berdialog dengan petugas dan pejabat terkait.
“Mudah-mudahan ini tiga hari. Karunya warga. Tapi kalau bisa dua hari, Pak Kadis. Bisa? Dua hari ya? Warga saksi ya. Tepuk tangan untuk Pak Kadis, luar biasa,” ujar Farhan dilansir bandung.go.id.
Farhan kemudian memberikan semangat kepada petugas operasional lapangan dan meminta seluruh armada bergerak optimal untuk memastikan penanganan tuntas sebelum akhir pekan.
“Selamat bekerja petugas, luar biasa. Hatur nuhun sadayana,” ucapnya.
Wali Kota juga menjelaskan strategi baru yang diterapkan terkait penataan ulang sistem antrian truk sampah.
Farhan menyampaikan, permasalahan utama bukan pada kekurangan ritase armada, melainkan karena antrean yang terlalu menumpuk pada satu jalur masuk TPA.
“Dulu antrian hanya satu jalur, sehingga panjang sekali. Sekarang kita pecah jadi beberapa antrean dalam unit-unit kecil. Dengan sistem baru, antrean bisa jauh lebih cepat dan lebih banyak per hari,” jelas Farhan.
Dengan pengaturan baru tersebut, kapasitas antrean meningkat signifikan. Jika sebelumnya hanya sekitar 40 truk besar yang bisa masuk, kini bisa mencapai sekitar 70 truk per hari.
Farhan menyebut, faktor cuaca menjadi salah satu kendala terbesar. Hujan menyebabkan sejumlah jalur masuk ke TPA tidak lagi aman digunakan.
“Masalahnya adalah jalur masuk yang terbatas karena hujan berisiko longsor. Dulu kendaraan bisa masuk sampai tiga kilometer ke dalam, sekarang baru satu kilometer sudah tidak boleh. Itu soal keselamatan, bukan soal pengurangan ritase,” ungkapnya.
Karena itu, Pemkot Bandung hanya memanfaatkan jalur-jalur kecil yang dinilai aman dan tidak memiliki risiko penolakan maupun longsor.
Farhan menyampaikan, fokus utama saat ini adalah menghabiskan seluruh tumpukan sampah lama, sementara sampah baru tetap dikendalikan melalui TPS-TPS.
“Tumpukan lama harus kita habiskan dulu. Tumpukan baru tetap diatur melalui TPS dan langsung diangkut lagi. Tapi umurnya tidak boleh lebih dari tiga hari,” ujarnya.
Pemkot Bandung menargetkan seluruh tumpukan lama terselesaikan pada 23 November 2025.
Sedangkan solusi jangka panjang, Pemkot Bandung akan meluncurkan kebijakan baru untuk penguatan pemilahan sampah di tingkat warga.
“Akan ada satu RW satu petugas pemilah. Programnya akan diumumkan DLH. Tujuannya meningkatkan kawasan bebas sampah dari 400 menjadi minimal 800 kawasan,” kata Farhan.
Saat ini Bandung memiliki sekitar 1.600 RW, sehingga pencapaian kawasan bebas sampah baru sekitar seperempat dari total.
Farhan menegaskan pentingnya insentif dan dorongan bagi RW untuk terlibat aktif.
“Karunya warga. Kita harus bergerak cepat. Dua hari harus selesai,” tegasnya.
SATUJABAR, BANDUNG – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mampu tembus ke partai puncak alias…
SATUJABAR, Phnom Penh, Kamboja - Kementerian Luar Negeri Indonesia melansir pengumuman resmi pada 14 November…
SATUJABAR, BANDUNG - Forum Pemred Indonesia akan menggelar acara Run For Good Journalism 2025, Minggu…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Sabtu 15/11/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.348.000…
SATUJABAR, BANDUNG--Aktivitas transaksi dan jumlah pemain judi online (judol), menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi teratas…
SATUJABAR, BANDUNG – Kabupaten Sumedang menorehkan prestasi di West Java Investment Summit (WJIS) 2025 yang…
This website uses cookies.