Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih. (Foto:Istimewa).
SATUJABAR, BANDUNG– Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030. Dalam pidatonya, selain mengapresiasi tidak adanya konflik dan seluruh pasangan calon menghormati hasil pilihan warga Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga memastikan tidak akan membentuk tim transisi hingga dilantik.
Penetapan pasangam Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubermur Jawa Barat periode 2025-2030, berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2025. Surat keputusan penetapan dibacakan Ketua KPU Jawa Barat, Ahmad Nurhidayat, di Hotel Mercure, Kota Bandung, Kamis (09/01/2025).
“Menetapkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat terpilih nomor urut 4, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan,” kata Ketua KPU Jabar, Ahmad Nur Hidayat, membacakan isi surat keputusan penetapan KPU.
Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih, dihadiri langsung pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih setelah mendapat perolehan suara terbanyak pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, yang berlangsung 27 November 2024 lalu.
Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, tercatat memperoleh 14.130.192 suara, atau 62,22 persen. Total suara sah sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2025-2030.
Agenda penetapan hanya dihadiri pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Tiga pasangan calon lainnya, yakni Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Acep Adang-Gitalis Dwi Natarina, serta Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, diwakilkan kepada tim pemenangan.
Dalam pidatonya, Dedi Mulyadi, mengapresiasi kondusifitas yang telah dijaga selama tahapan Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat hingga selesai. Tidak ada konflik, dan seluruh pasangan calon menghormati hasil pilihan warga Jawa Barat.
Dedi Mulyadi juga menyinggung terkait tim transisi. Dedi Mulyadi memastikan, tidak akan membentuk tim transisi karena sudah memiliki representasi diwakilkan partai politik koalisinya.
“Di masa transisi ini, saya tidak akan membentuk tim transisi. Cukup dilakukan antara Gubernur terpilih dengan Pj Gubernur bersama perangkatnya. Alasannya, visi-misi sudah ada, dan dari sisi aspek didukung partai politik koalisi pengusung yang memiliki representasi melalui anggotanya,” ungkap Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menegaskan, tidak ingin urusan ke depan setelah dilantik, dicampuri kelompok di luar pemerintahan. Sehingga, dalam penyusunan anggaran betul-betul sesuai kebutuhan mendasar warga di Jawa Barat, yang harus direalisasikan.
“Tujuannya, untuk efisiensi pembiayaan, sekaligus menghindari pemerintah daerah dari turut campur di luar perangkat daerah. Apabila ada aspirasi bisa disampaikan melalui partai politik dan perangkat daerah, sehingga tidak ada yang menyusun anggaran di luar perangkat kerja sehingga fokus pembangunan mengarah kepada kebutuhan publik,” tegas Dedi Mulyadi.
Sebagaimana diketahui, KPU Jawa Barat telah menerima surat dari KPU RI, bernomor 24/PL.02.7-SD/06/2025, tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Hasil Pilkada Serentak 2024, mulai dari Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati, serta Wali Kota-Wakil Walikota.(chd).
BANDUNG - Qris tanpa pindai diluncurkan Bank Indonesia (BI), Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan…
SATUJABAR, BOGOR -- Dua orang kakak beradik, pelaku penusukan maut di Kabupaten Bogor, Jawa Barat,…
BANDUNG - Puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus, ungkap Plt.…
Karena keterbatasan anggaran, Pemkab Cirebon hanya bisa mengganti PJU di beberapa titik saja. SATUJABAR, CIREBON…
Sekolah Rakyat itu mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dengan kapasitas 300-500 siswa per sekolah.…
BANDUNG - Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro bersama jajaran dan Bupati Bogor Rudy Susmanto…
This website uses cookies.