Berita

Rumah Produksi ‘Pil Fly’ di Sumedang Digerebek BNN dan Polda Jabar, 1 Juta Butir Disita

SATUJABAR, SUMEDANG — Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polda Jawa Barat, menggerebek sebuah rumah di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang memproduksi obat keras ilegal. Dalam penggerebekan yang dihadiri langsung Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom dan Direktur Reserse Narkoba (Diresnarkoba) Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Johanes M. Manalu, berhasil disita jutaan butir obat yang bisa membuat efek ‘fly’, atau teler, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Rumah produksi obat ilegal yang digerebek tim Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polda Jawa Barat, berlokasi di Kampung Ciwijen, Desa Tarunamanggala, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Penggerebekan yang dilakukan pada Senin (04/11/2024) malam, dihadiri langsung Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom dan Diresnarkoba Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Johanes M. Manalu.

Kepala BNN, Komjen Pol. Martinus Hukom, mengungkapkan, penggerebekan terhadap rumah produksi obat keras ilegal, hasil penyelidikan dan operasi atas informasi yang masuk ke BNN. Penggerebekan juga sebagai komitmen BNN, BNN Provinsi di seluruh Indonesia, dan Polda Jawa Barat, dalam menindak tegas para pelaku narkoba dan memberantas habis peredaran narkoba, psikotropika, obat keras dan ilegal, sebagai program kebijakan dan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Informasi ke BNN, ditindaklanjuti proses penyelidikan dan operasi , ada produksi (obat ilegal) di tempat ini. Terkait Peredaran narkoba, psikotropika, obat ilegal, dan obat terlarang, tidak ada kompromi, kita tindak tegas dan berantas, sesuai arahan dan program kebijakan Asta Cita Bapak Presiden,” ujar Marthinus.

Marthinus menjelaskan, obat ilegal yang diproduksi berjenis Thirexyphenidy, atau dikenal dengan sebutan ‘Pil Thirex’. Obat keras yang wajib peruntukkannya dan dikonsumsi atas resep dokter, diiproduksi ilegal.

“Ini obat peruntukkannya harus ada resep dokter, diproduksi secara ilegal. Obat ini (Pil Thirex) obat penenang, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka efeknya bisa membuat orang ‘fly’, atau teler,” jelas Marthinus.

Marthinus menyebutkan, BNN juga selalu bekerjasama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), untuk mencegah peredaran obat keras dan efeknya berbahaya secara ilegal. Di wilayah Jawa Barat, juga berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat, untuk bisa mencegah dan mengungkap peredaran obat keras ilegal, yang diburu orang dan bida dibeli bebas untuk mencari ketenangan, ingin ‘fly’, atau bisa teler.

1 Juta Butir
Diresnarkoba Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Johanes R. Manalu, mengatakan, akan mendalami dan menindaklanjuti terkait peredaran obat keras dari hasil pengungkapan di rumah produksi yang digerebek.

“Akan ada serah-terima barang bukti yang berhasil disita BNN kepada kita (Polda Jawa Barat). Jumlahnya mencapai satu juta butir. Kita akan dalami dan tindaklanjuti sejauhmana peredarannya,” ujar Johanes.

Selain menyita barang bukti ‘Pil Thirex’ mencapai satu juta butir berikut peralatan produksi, juga diamankan 7 orang tersangka diketahui warga Kabupaten Sumedang dan Bandung. Obat keras ilegal diproduksi untuk diedarkan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

“Dalam pengakuannya, para tersangka memproduksi obat keras ilegal sudah berjalan tiga pekan. Jumlah tersangka ada tujuh orang, warga Sumedang dan Bandung. Ini masih berproses untuk kita dalami,” ungkap Johanes. (chd)

Editor

Recent Posts

Harga Emas Antam Jum’at 22/11/2024 Rp 1.520.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Jum’at 22/11/2024 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

33 menit ago

bank bjb Hadirkan Program Amazing SurePrize, Tempatkan Dana Bisa Dapat Hadiah Cashback Hingga Kendaraan Bermotor

BANDUNG -  bank bjb terus menghadirkan inovasi dan program yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi serta…

37 menit ago

BRIN Kembangkan Varietas Kentang Granola Tahan Penyakit, Dukung Keberlanjutan dan Keuntungan Petani

BANDUNG - Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),…

2 jam ago

Rekomendasi Saham Jum’at (22/11/2024) Emiten Jabar

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Jum’at (22/11/2024) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

2 jam ago

KAI Terapkan Face Recognition, Utilitas Capai 5,8 Juta Kali

BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development…

3 jam ago

Produk Hilir Industri Sawit Indonesia Capai 193 Jenis, Nilai Rp450 Triliun

BANDUNG - Komoditas kelapa sawit telah memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia selama dua dekade…

3 jam ago

This website uses cookies.