Berita

Puteri Komarudin Apresiasi Aplikasi Simbara

BANDUNG – Puteri Komarudin apresiasi aplikasi Simbara yang dianggap bisa bisa meminimalisasi kebocoran penerimaan negara.

Anggota Komisi XI DPR RI itu mengapresiasi aplikasi Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara). Puteri juga berharap sistem ini dapat digunakan untuk komoditas lain di luar Minerba.

Diketahui, Aplikasi Simbara dapat mengintegrasikan sistem terkait pengelolaan dan pengawasan Mineral dan Batubara (Minerba) dari hulu ke hilir yang sebelumnya tersebar di beberapa kementerian/lembaga. Aplikasi Simbara pertama kali diluncurkan pada tahun 2022.

“Sebelum adanya sistem ini sistem yang digunakan memang masih parsial dan tidak ada check and balances, sehingga berdampak pada potensi kebocoran penerimaan negara kita. Jadi dengan Simbara tentu kita sangat berharap kebocoran penerimaan negara dari ilegal mining yang kemarin masih terjadi itu bisa diturunkan nilainya,” kata Puteri saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI dengan jajaran Eselon I Kementerian Keuangan, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024) dikutip situs DPR.

Ia pun lantas bertanya terkait rencana Kemenkeu menggunakan aplikasi serupa pada sektor-sektor lain. Hal ini mengingat beberapa sektor seperti kehutanan, perikanan dan kelapa sawit yang dinilai belum tergarap dengan baik meski memiliki potensi yang besar.

“Apakah nantinya Kemenkeu akan mereplikasi keberhasilan sistem ini untuk sektor-sektor lain misalnya kehutanan, perikanan, kelapa sawit yang potensinya memang sangat besar tapi belum tergarap secara optimal,” tanya politisi Fraksi Partai Golkar itu pada Isa Rachmatarwata, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu.

Terintegrasi

Meski begitu, Puteri juga mengingatkan bahwa beberapa saat yang lalu presiden menyampaikan bahwa jangan lagi ada aplikasi baru lantaran telah ada ratusan aplikasi yang tersebar di berbagai K/L.

Oleh karena itu, Puteri berharap Simbara bisa integrasikan dengan sektor lain di luar minterba.

“Jadi kalau bisa dimungkinkan nanti Simbara ini bisa diintegrasikan dengan sektor-sektor lainnya, supaya kita bisa membangun ekosistem pelayanan PNBP yang memang terintegrasi dan juga mencegah kebocoran penerimaan negara tentu melalui digitalisasi,” tambahnya.

Aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Keuangan bersama dengan Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan dan Bank Indonesia. Selain itu ada pula keterlibatan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga supervisi.

Editor

Recent Posts

PHE ONWJ Luncurkan Program Ekraf Serabut Kelapa untuk Istri Nelayan Indramayu

SATUJABAR, INDRAMAYU -- Tumpukan limbah serabut kelapa, yang selama ini kerap terabaikan di Kabupaten Indramayu,…

1 jam ago

Turun Lagi! Harga Emas Kamis 30/10/2025 Rp 2.263.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Kamis 30/10/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.267.000…

1 jam ago

Dirut Pertamina Patra Niaga Bersama Dirjen Migas, Tinjau Langsung SPBU di Jawa Timur, Respon Cepat Keluhan Konsumen

SATUJABAR, SURABAYA - Pertamina Patra Niaga bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas)…

2 jam ago

Presiden Prabowo Musnahkan 214 Ton Narkoba Senilai Rp29 Triliun, Wow!

SATUJABAR, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memusnahkan barang bukti narkoba sebanyak 214,84 ton atau senilai…

2 jam ago

Aset Mencapai 215 Triliun, Kian Mantapkan Kinerja bank bjb Untuk Tumbuh Berkelanjutan

BANDUNG - bank bjb kembali menunjukkan kinerja yang baik sepanjang tahun 2025. Melalui rangkaian agenda…

2 jam ago

Rekomendasi Saham Kamis (30/10/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Kamis (30/10/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

2 jam ago

This website uses cookies.