Berita

Produktivitas Nasional Riset dan Inovasi Terus Ditingkatkan

BANDUNG – Produktivitas nasional dalam konteks riset dan inovasi terus ditingkatkan dengan menyusun strategi baru.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan riset dari Tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Asian Productivity Organization (APO), dan National Productivity Organization (NPO) di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Rabu (15/1). Kunjungan ini bertujuan mendiskusikan strategi peningkatan produktivitas nasional, khususnya dalam konteks kontribusi riset dan inovasi.

Koordinator Tim Neraca Pembayaran, Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Bappenas, Khalishah Mutiara, menjelaskan bahwa diskusi ini berfokus pada pengumpulan data, bertukar pandangan, serta koordinasi dengan BRIN terkait peran strategisnya dalam mendukung produktivitas nasional. “Kami dari Bappenas bekerja sama dengan APO dan konsultan internasional dari Korea telah melakukan diskusi untuk menjaring informasi, data, serta pandangan terkait bagaimana BRIN dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produktivitas di Indonesia,” ungkap Khalishah dilansir situs BRIN.

Perempuan yang akrab disapa Sasa itu mengatakan bahwa diskusi ini juga menjadi tahapan dari proses penyusunan Rencana Induk (Master Plan) Produktivitas Nasional. Master plan ini diharapkan mampu mengarahkan transformasi ekonomi Indonesia melalui peningkatan produktivitas.

Dalam pertemuan itu, Sasa menyoroti pentingnya peningkatan Total Factor Productivity (TFP) di Indonesia yang mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. “Pertumbuhan yang dipimpin oleh produktivitas adalah kunci untuk keluar dari jebakan kelas menengah (Middle Income Trap). Dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen sesuai arahan Presiden Prabowo, peningkatan produktivitas menjadi hal yang sangat krusial,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa hasil diskusi hari ini akan menjadi masukan penting dalam menyusun master plan tersebut, yang rencananya akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2025. “Kami sangat berterima kasih kepada BRIN atas fasilitasi dan dukungan yang telah diberikan. Kami berharap diskusi ini tidak berhenti di sini dan dapat terus berlanjut dengan masukan-masukan lebih terperinci terkait riset dan inovasi,” tambah Khalishah.

Sementara itu, Arsyoni Buana dari Asian Productivity Organization (APO) menjelaskan bahwa proyek penyusunan Rencana Induk Produktivitas Nasional ini tidak hanya sekadar penelitian, melainkan menjadi pijakan kebijakan produktivitas lintas sektor.

“Ini adalah penyusunan kebijakan dasar atau policy framework yang nantinya dapat menjadi rujukan untuk produktivitas di seluruh sektor. Semua daerah dan level pemerintahan harus terlibat. Tidak ada cara lain untuk memperluas ruang tumbuh ekonomi kita selain dengan meningkatkan produktivitas, yang mencakup efisiensi, inovasi, inklusivitas, dan keberlanjutan,” jelas Arsyoni.

Ia menambahkan bahwa kunjungan ke BRIN bertujuan untuk mendapatkan masukan, informasi, dan data yang relevan. “Jika rekomendasi yang dihasilkan dari master plan ini akurat dan diadopsi sebagai kebijakan pemerintah, dampaknya akan nyata dalam bentuk output ekonomi yang lebih baik, pengurangan ketimpangan, serta dukungan signifikan bagi transformasi Indonesia menjadi negara maju pada 2045,” tambahnya.

Diskusi ini memperkuat kolaborasi antara Bappenas, APO, dan BRIN untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional. Upaya ini tidak hanya diharapkan mampu mengangkat Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah, tetapi juga memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan komitmen yang kuat dari seluruh pihak, penyusunan Rencana Induk Produktivitas Nasional diharapkan dapat menjadi tonggak penting menuju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kokoh dan merata. “Produktivitas adalah satu-satunya cara untuk merealisasikan mimpi besar bangsa kita. Tanpa itu, target untuk menjadi negara maju pada 2045 tidak akan tercapai,” tutup Arsyoni.

Editor

Recent Posts

PPDS Anestesi Unpad di RSHS Dibuka Lagi Usai Terseret Kasus Pemerkosaan

SATUJABAR, BANDUNG--Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad), membuka kembali Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi…

5 jam ago

CTRL+J APAC 2025 Hari Kedua: Ketika AI, Bahasa Lokal, dan Keadilan Data Jadi Sorotan

JAKARTA - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan International Fund for…

7 jam ago

Babak Baru Lisa Mariana VS Ridwan Kamil, PN Bandung Kabulkan Gugatan Revelino Klaim Sebagai Ayah Biologis

SATUJABAR, BANDUNG--Perseteruan Selegram Lisa Mariana melawan Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan saling menggugat…

12 jam ago

Dana Jurnalisme Indonesia: Urgensi untuk Keberlanjutan Jurnalisme Berkualitas

JAKARTA - Krisis finansial yang dihadapi media berita di Indonesia membutuhkan intervensi dari para pemangku…

14 jam ago

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Meningkat di Triwulan II 2025

JAKARTA - Hasil Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa penyaluran kredit baru…

14 jam ago

Kesepakatan Perdagangan Jadi Mekanisme Hukum Aman untuk Transfer Data Pribadi ke AS

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan bahwa finalisasi kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan…

14 jam ago

This website uses cookies.