Impact dari aktivitas tersebut, akan menimbulkan stigma dari orang luar bahwa warga Kabupaten Cirebon banyak yang meminta-minta.
SATUJABAR, CIREBON – Aksi peminta sedekah di kompleks Makam Sunan Gunung Jati Cirebon membuat resah peziarah. Bahkan, aksi peminta sedekah itu terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.
Dalam tayangan video itu, peziarah yang datang diarahkan untuk memasukkan uang ke dalam kotak sedekah. Meski warga yang mengarahkan itu mengatakan pemberian itu seikhlasnya, namun dia meminta agar hal tersebut dilakukan oleh masing-masing peziarah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Abraham Muhamad, mengaku sangat prihatin. ‘’Entah itu seikhlasnya, tapi tetap memprihatinkan,’’ ujar dia, Jumat (8/11/2024).
Jikapun disediakan kotak shodaqoh di tempat wisata reliji tersebut, sambung dia, maka tidak semestinya kotak itu dijaga. Menurutnya, keberadaan orang yang menjaga kotak itu, apalagi sampai mengarahkan peziarah untuk bersedekah, akan menimbulkan kesan paksaan.
‘’Kalau ditongkrongi, kesannya ada paksaan. Kalau seikhlasnya, pakai tulisan saja,’’ ucap Abraham.
Video viral itupun dinilai menjadi auto kritik bagi pemerintah daerah maupun pihak keraton yang memiliki kewenangan terhadap tempat wisata reliji tersebut.
‘’Harus segera dievaluasi, apa yang menjadi input, output, outcome, benefit, maupun impact-nya,’’ ucap Abraham.
Dikatakan Abraham, aktivitas tersebut (meminta-minta, red) seolah mentradisikan sedekah yang keliru dan sifatnya tidak mendidik. Menurutnya, hal meminta-minta sedekah itu nantinya akan ditiru oleh anak-anak dan generasi muda.
Abraham meminta, agar warga setempat bersyukur dengan peninggalan Sunan Gunung Jati. Dia mengakui, Sunan Gunung Jati memberikan pesan Iangsung titip tajug lan fakir miskin (saya titip tajug/tempat ibadah dan fakir miskin).
Namun, kata Abraham, definisi fakir miskin itu seharusnya sesuai dengan standar dari dinas sosial. Jika meminta-minta sedekah seperti itu, dia menilai, hal tersebut sama dengan memiskinkan diri.
Sementara mengenai impact dari aktivitas tersebut, Abraham menilai, akan menimbulkan stigma dari orang luar bahwa warga Kabupaten Cirebon banyak yang meminta-minta.
Juru Bicara Kesultanan Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengatakan, sebagai umat Islam yang memiliki kelebihan harta, memang dianjurkan untuk berbagai kepada orang yang tidak mampu.
“Kalau kita ikhlas ridho, ya tidak jadi masalah. Ya memang sebaiknya berbagi. Tidak harus besar,” ujar Ratu Raja Arimbi, Jumat (8/11/2024).
Namun, Ratu Raja Arimbi pun mengingatkan kepada warga yang meminta sedekah itu agar tidak memaksa. Apalagi jika sampai mengganggu peziarah yang datang.
“Tidak boleh memaksa dan jangan ganggu peziarah. Mereka kan tamu, jadi harus menghormati tamu,” kata adik kandung dari Sultan Kanoman, Sultan Raja Muhammad Emirudin tersebut.
Ratu Raja Arimbi pun mengakui tidak melarang aksi yang dilakukan warga yang meminta sedekah di kompleks Makam Sunan Gunung Jati. (yul)
Samsara, film bisu hitam putih karya sutradara Garin Nugroho akan membuka festival pada 30 November…
Prilly membeli dua kapal pelesir lain dan akan disewakan di luar kawasan Jakarta. SATUJABAR, JAKARTA…
Korban sempat melakukan perlawanan dengan menarik kembali tas miliknya. SATUJABAR, BANDUNG -- Nahas menimpa seorang…
Pemerintah perlu memberikan perlindungan terhadap tenaga pengajar dari segala bentuk tindakan kekerasan dan premanisme. SATUJABAR,…
BANDUNG - bank bjb memperkuat sinergi kolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung pengembangan ekonomi daerah…
SATUJABAR, JAKARTA -- Menjelang Pilkada serentak 27 November 2024, hoaks politik diperkirakan akan meningkat, seperti…
This website uses cookies.