UMKM

Pertumbuhan Ekonomi Jabar 5,68% di Kuartal II/2022

BANDUNG: Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal II/2022 mencapai 5,68% (yoy), lebih tinggai dari angka nasional sebesar 5,44%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Marsudijono mengatakan dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,85%.

Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,44%.

Ekonomi Jawa Barat triwulan II-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,86 persen (q-to-q).

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,25 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 63,05 persen.

Angka

Perekonomian Jawa Barat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp 602,07 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 395,79 triliun.

LEBIH TINGGI DARI INFLASI

Berdasarakan data BPS, laju pertumbuhan ekonomi Jabar periode ini mampu berada di atas angka inflasi secara tahun berjalan (ytd).

Laju inflasi Jabar pada Juli 2022 (ytd) mencapai 4,94%. Sedangkan pada YTD 2020 mencapai 2,75%, dan pada 2021 mencapai 1,46%.

Laju inflasi Jawa Barat pada Juli 2022 mencapai 0,62% berdasarkan indeks harga konsumen gabungan yang meliputi 7 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya.

Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 112,27 pada Juni 2022 menjadi 112,97 pada Juli 2022.

Berdasarkan data year to date (YTD), inflasi di Jabar sudah mencapai 4,07% sedangkan secara tahunan (yoy) mencapai 4,94%.

Berdasarkan 7 kota yang dipantau, inflasi Kota Bogor mencapai 0,55%, Kota Sukabumi 0,43%, Kota Bandung 0,60%, Kota Cirebon 0,36%, Kota Bekasi 0,62%, Kota Depok 0,71%, dan Kota Tasikmalaya 0,57%.

Kenaikan harga LPJ dan tarif listrik memicu kenaikan inflasi di Jawa Barat. Di sisi lain, harga komoditas hortikultura juga masih tinggi seperti cabai merah.

“Kenaikan harga gas elpiji non subsidi dan komoditas rokok menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar di bulan Juli 2022,” katanya.

Editor

Recent Posts

Harga Emas Antam Jum’at 22/11/2024 Rp 1.520.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Jum’at 22/11/2024 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

25 menit ago

bank bjb Hadirkan Program Amazing SurePrize, Tempatkan Dana Bisa Dapat Hadiah Cashback Hingga Kendaraan Bermotor

BANDUNG -  bank bjb terus menghadirkan inovasi dan program yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi serta…

28 menit ago

BRIN Kembangkan Varietas Kentang Granola Tahan Penyakit, Dukung Keberlanjutan dan Keuntungan Petani

BANDUNG - Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),…

1 jam ago

Rekomendasi Saham Jum’at (22/11/2024) Emiten Jabar

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Jum’at (22/11/2024) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

2 jam ago

KAI Terapkan Face Recognition, Utilitas Capai 5,8 Juta Kali

BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development…

3 jam ago

Produk Hilir Industri Sawit Indonesia Capai 193 Jenis, Nilai Rp450 Triliun

BANDUNG - Komoditas kelapa sawit telah memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia selama dua dekade…

3 jam ago

This website uses cookies.