Pertambangan di Indonesia.(FOTO: Humas Kementerian ESDM)
BANDUNG – Pemerintah dorong hilirisasi mineral kritis, salah satunya timah, sebagai bagian dari transformasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melalui keterangan resmi menegaskan bahwa dengan hilirisasi dan industrialisasi, Indonesia dapat semakin maju. Presiden Prabowo Subianto juga optimis bahwa pertumbuhan ekonomi 8% dapat tercapai melalui langkah ini, membawa Indonesia menuju kesejahteraan dan kekayaan.
Sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia, hilirisasi timah di Indonesia diharapkan dapat tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas, tetapi juga memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.
Pada tahun 2024, ekspor timah Indonesia mencapai nilai USD1,44 miliar, dengan tujuan utama ekspor ke Cina (USD284,28 juta), India (USD245,36 juta), dan Korea Selatan (USD158,26 juta). Hal ini menunjukkan dominasi Indonesia dalam pasar timah dunia.
Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon, yang mewakili Airlangga Hartarto dalam groundbreaking pabrik hilirisasi timah di Batam, menyatakan bahwa Indonesia memiliki cadangan timah yang sangat melimpah, sekitar 800 ribu ton atau 17% dari total cadangan timah global. Dengan produksi lebih dari 70 ribu ton timah per tahun, Indonesia berpotensi memperkuat posisinya di pasar global, khususnya untuk industri semikonduktor yang semakin berkembang.
Hilirisasi timah diharapkan dapat meningkatkan devisa negara, karena industri hilir memiliki potensi menggandakan nilai ekspor dibandingkan bahan mentah. Dengan investasi sebesar Rp1,2 triliun untuk pembangunan pabrik hilirisasi timah, Pemerintah optimis Indonesia dapat menjadi pusat produksi timah hilir terbesar di dunia.
Selain itu, Indonesia semakin menarik bagi investor. Dalam IMD Global Competitiveness Index, Indonesia mengalami kenaikan peringkat ke-27 dari sebelumnya peringkat 34. Peringkat Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia juga berada satu tingkat di atas Investment Grade, yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Pemerintah juga memberikan apresiasi kepada PT Cipta Persada Mulia beserta anak usahanya, PT Batam Timah Sinergi dan PT Tri Charislink Indoasia, atas komitmen mereka dalam merealisasikan hilirisasi timah. Diharapkan, proyek ini dapat menciptakan sekitar 1.500 lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memberikan kontribusi positif bagi pendapatan daerah.
“Saya berharap pabrik hilirisasi timah ini dapat menjadi katalis bagi transformasi industri timah nasional. Mari kita bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan mandiri melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” pungkas Deputi Ali.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Pimpinan Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, dan Kepala BP Batam Muhamad Rudi.
Pertamina memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga kelestarian alam yang telah diimplementasikan di wilayah Kabupaten…
Jamaah tidak disarankan untuk melempar jumroh pada siang hari mengingat suhu udara yang cukup panas.…
Menurut keterangan saksi mata dan pengurus masjid, Ustaz Yahya tiba-tiba terjatuh di mimbar saat khutbah…
SATUJABAR, BANDUNG – Indonesia sisakan wakil di nomor ganda putra Kapal Api Indonesia Open 2025…
BANDUNG - Tim Nasional Indonesia mendapat sambutan hangat dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di…
GARUT - Kabupaten Garut kini memiliki ikon baru dengan diresmikannya Monumen Pesawat AS 202 Bravo…
This website uses cookies.