Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.(FOTO: Humas Kementerian ESDM)
BANDUNG – Pemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas mineral dan batu bara (minerba) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang ingin mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai lebih dari 6 persen dalam beberapa tahun mendatang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa hilirisasi akan menjadi instrumen kunci dalam mencapai target tersebut. “Tidak ada cara lain yang harus kita lakukan untuk meningkatkan GDP dan pendapatan per kapita kita, selain dengan cara-cara terobosan baru. Hilirisasi adalah salah satu instrumen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kita inginkan,” ujar Bahlil saat membuka acara Mineral dan Batubara (Minerba) Expo di Balai Kartini, Jakarta, pada Senin (25/11).
Dalam Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis, pemerintah memproyeksikan total investasi mencapai USD618 miliar yang akan dialokasikan untuk 28 komoditas hilirisasi. Sebanyak 91 persen dari total investasi tersebut akan terkonsentrasi di sektor ESDM, terutama untuk komoditas minerba serta minyak dan gas bumi.
“Hilirisasi sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi, terbanyak atau 91% dari 28 komoditas itu, total investasi sampai dengan 2035-2040 kita butuhkan USD618 Miliar. Dari angka tersebut, sekitar 91% ada di Kementerian ESDM. Minerba yang paling banyak,” jelasnya melalui keterangan resmi.
Bahlil juga menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, dengan menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran komoditas agar harga tetap stabil di pasar global.
Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan bahwa hilirisasi sektor minerba tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, tetapi juga bagi perekonomian daerah. Menurutnya, sektor ini memiliki multiplier effect yang besar, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah.
“Multiplier effect-nya di daerah itu tinggi sekali. Jadi, Minerba adalah salah satu instrumen pendongkrak ekonomi daerah. Ini kenapa kita harus saling mendukung,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Bahlil mengajak para pengusaha di sektor minerba untuk berperan aktif dalam memberikan masukan terkait perbaikan tata kelola industri pertambangan. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dapat menciptakan iklim investasi yang lebih baik, sekaligus menumbuhkan industri pertambangan yang lebih berkelanjutan.
“Kami mohon dukungan dari teman-teman pengusaha. Sampaikan jika ada hal-hal yang perlu kami bantu atau perbaiki. Kami selalu terbuka untuk melakukan perbaikan, dengan tujuan agar dunia usaha dapat tumbuh dan berkembang, menciptakan lapangan pekerjaan, serta menghasilkan pajak dan royalti. Pada saat yang sama, negara akan menata agar proses ini berjalan lebih adil,” pungkas Bahlil.
BANDUNG – Indonesia vs Yaman 4-1 dalam babak penyisihan grup Piala Asia atau AFC U…
SATUJABAR, BANDUNG - Puncak arus balik Lebaran 2025, yang melewati jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa…
BANDUNG- Menteri Perdagangan, Budi Santoso menghadiri Rapat Koordinasi (rakor) terkait Penerapan Tarif Perdagangan Baru Amerika…
SATUJABAR, BOGOR -- Kasus pembunuhan wanita paruh baruh baya bernama Evi Latifah di rumahnya di…
SATUJABAR, BOGOR-- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor Kota, Jawa Barat, berhasil menangkap pelaku pembunuhan…
BANDUNG - Berdasarkan hasil Traffic Counting, berikut adalah rekapitulasi volume arus lalu lintas di beberapa…
This website uses cookies.