Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turun langsung meninjau proses pemeriksaan ante mortem atau pemeriksaan kesehatan sebelum pemotongan hewan kurban di Pusat Kesejahteraan Kavaleri (Pussenkav), Jalan Salak, Kelurahan Turangga, Selasa (3/6).(Foto: Dok. Humas Pemkot Bandung)
BANDUNG – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H, Pemerintah Kota Bandung memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turun langsung meninjau proses pemeriksaan ante mortem atau pemeriksaan kesehatan sebelum pemotongan hewan kurban di Pusat Kesejahteraan Kavaleri (Pussenkav), Jalan Salak, Kelurahan Turangga, Selasa (3/6).
Menurut Farhan, pemeriksaan ante mortem merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjamin keamanan pangan dan kesehatan masyarakat. “Kalau satu ekor hewan saja terdeteksi mengidap penyakit menular, kita harus lakukan screening terhadap semua. Maka daripada menunggu, lebih baik kita menjaga sejak awal,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Farhan juga memperkenalkan aplikasi e-Selamat, sebuah sistem digital untuk mempermudah masyarakat mengakses informasi terkait status kesehatan hewan kurban. Hewan yang lolos pemeriksaan akan diberi “kalung sehat” dengan QR Code berisi informasi lengkap, termasuk foto hewan.
“Dengan aplikasi e-Selamat, masyarakat bisa langsung scan dan lihat status kesehatan hewan kurban. Ini menjamin tidak ada pemalsuan atau pertukaran hewan,” jelasnya.
Hingga 3 Juni 2025, tercatat sekitar 10.000 hewan kurban telah masuk ke Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, 30 persen belum layak kurban, terutama karena belum cukup umur sesuai syariat. Sementara itu, sekitar 7.000 ekor atau 70 persen dinyatakan sehat dan layak. Hewan-hewan tersebut terdiri dari domba, kambing, sapi, dan kerbau.
Pussenkav dipilih sebagai lokasi penitipan dan pengawasan hewan karena dinilai memiliki fasilitas dan tenaga terlatih yang memadai. “Tempat ini terbiasa mengelola berbagai jenis kuda, dari tunggangan sampai yang sudah uzur,” ujar Farhan. Meski demikian, ia mengingatkan agar kapasitas kandang tidak melebihi batas dan tidak mengganggu fungsi utama Pussenkav.
Terkait pemotongan hewan, Pemkot Bandung mengimbau masyarakat untuk menggunakan fasilitas Rumah Potong Hewan (RPH) milik pemerintah yang berada di Ciroyom dan Cisaranten, serta RPH swasta. “Kalau sibuk atau tidak siap memotong sendiri, lebih baik serahkan ke RPH. Silakan daftar mulai hari ini, bisa secara daring lewat akun Instagram DKPP Kota Bandung atau datang langsung,” ujar Farhan.
Ia menegaskan bahwa petugas pemotongan hewan harus memiliki sertifikat kompetensi guna menghindari kesalahan penanganan, baik terhadap hewan maupun limbah pasca pemotongan. “Hewan yang stres sebelum dipotong bisa membahayakan diri dan orang sekitarnya,” tegasnya.
Dalam aspek lingkungan, Farhan juga menyoroti penggunaan plastik sebagai pembungkus daging kurban. Ia menyarankan penggunaan plastik daur ulang dan mengajak masyarakat mencontoh sistem pengolahan sampah organik di Pasar Gedebage.
Meski angka penjualan hewan kurban belum menyamai tahun lalu yang mencapai 16.000 ekor hingga hari Tasyrik, Farhan optimistis target tersebut dapat tercapai. Ia menyebut bahwa kualitas hewan tahun ini lebih baik dan minat beli masyarakat mulai meningkat.
“Sudah banyak juga warga Kota Bandung yang mulai beternak domba sendiri, jadi suplai juga membaik,” tambahnya. Beberapa daerah asal hewan kurban di antaranya berasal dari Garut, Tasikmalaya, dan wilayah sekitarnya.
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
BRASILIA, Brasil - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo resmi menandatangani…
BANDUNG Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mendapat kehormatan menyembelih hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia…
SATUJABAR, CIANJUR--Mayat wanita muda ditemukan membusuk tanpa busana di aliran Sungai Cipendawa, Kabupaten Cianjur, Jawa…
This website uses cookies.