Berita

Optimalkan Peran Bank bjb, Syaikhu Respons Keresahan Gen Z untuk Miliki Rumah

Kepemilikan rumah jadi salah satu keresahan yang disampaikan muda-mudi dalam dialog di Ruang Asih.

SATUJABAR, BANDUNG — Kepemilikan rumah masih menjadi salah satu keresahan yang disampaikan muda-mudi di Tanah Air, termasuk juga di Jawa Barat. Ini karena, akses untuk mendapat kredit dari kalangan perbankan sulit didapat, tapi di sisi lain harga beli (cash) rumah saat ini sangat melambung tinggi.

Soal sulitnya memiliki rumah bagi kalangan generasi Z saat ini, menjadi sorotan calon gubernur Jawa Barat dalam dialong di ruang Asih. Keresahan itu salah satunya diungkapkan Reza, pelaku usaha dan termasuk keluarga baru asal Cimahi.

Dia mengatakan, dengan penghasilan yang pas-pasan dari usahanya, dirinya sangat sulit untuk membeli rumah dengan tunai. Di sisi lain, untuk mendaftar kredit pemilikan rumah pun sangat sulit karena persyaratan yang ditentukan pihak perbankan sangat sulit.

“Daftar KPR susah, mau beli cash harganya luar biasa. Jadi Gen Z ini resah soal rumah. Jadi, mohon kiranya kami-kami yang baru menempuh kehidupan baru berumah tangga, bisa diberikan kemudahan dan juga bantuan,” katanya kepada Syaikhu.

Cagub nomer urut 3 Ahmad Syaikhu mengatakan, akan berupaya agar anak muda dimudahkan untuk bisa punya rumah. “Caranya yaitu dengan menfoptimalkan peran Bank bjb,” kata Syaikhu saat berdialog di Ruang Asih, Kota Bandung, Minggu (13/10/2024).

Syaikhu mengaku, salah satu sebab sulitnya akses rumah saat ini karena faktor harga tanah yang terus naik. Namun demikian, kata dia, masalah rumah ini akan menjadi perhatian Tim Asih.

“Pemprov Jabar saat ini punya BUMD di bidang perbankan, yakni Bank bjb. Ini saham besarnya ada di Pemprov,” tuturnya.

Sebelumnya, dikatakan Syaikhu, pemprov juga telah berkolaborasi dengan bjb untuk mengkucurkan kredit bagi usaha mikro. Karena sekarang masalah berkembang dan ada kebutuhan soal rumah, maka peran Bank bjb bisa ditingkatkan untuk ikut mengatasi masalah itu.

“Jadi semacam subsidi yang tingkat bunganya disesuaikan. Ini solusi yang akan dilakukan,” ucapnya.

Tak kalah penting selain pemukiman, masalah serapan tenaga kerja di era digital juga jadi keresahan anak muda dalam pertemuan itu. Namun, Syaikhu memberi solusi bahwa link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri perlu dihadirkan.

Misalnya dengan memperbanyak sekolah vokasi yang sesuai kebutuhan dunia industri. “Misal dunia industri butuh ahli robotik, maka hadirkan sekolah jurusan robotik,” paparnya. (yul)

Editor

Recent Posts

Harga Emas Senin 17/11/2025 Rp 2.351.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 17/11/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.351.000…

30 menit ago

Reni Asal Sukabumi Korban TPPO di China Tiba di Indonesia Hari Ini

SATUJABAR, SUKABUMI--Setelah lama menunggu kepastian bisa dipulangkan ke Indonesia, Reni Rahmawati, korban tindak pidana perdagangan…

1 jam ago

Rekomendasi Saham Senin (17/11/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Senin (17/11/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

3 jam ago

Festival Inovasi Penca Kota Bandung, “Padungdung Jawara Bandung Utama”

Penca atau pencak silat merupakan identitas budaya, bahasa leluhur yang diwariskan turun-temurun oleh para karuhun.…

3 jam ago

Thalita Rebut Podium Tertinggi di WONDR by BNI Indonesia IC 2025

SATUJABAR, YOGYAKARTA - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Thalita Ramadhani Wiryawan, berhasil merebut gelar juara WONDR…

3 jam ago

Bagas Taklukkan Bismo di Final WONDR by BNI Indonesia IC 2025

SATUJABAR, YOGYAKARTA - Tunggal putra Indonesia Prahdiska Bagas Shujiwo tampil solid dan memastikan gelar juara…

3 jam ago

This website uses cookies.