Petani melakukan penanaman benih padi secara langsung. Gubernur terpilih Dedi Mulyadi akan memperketat alih fungsi lahan guna mendukung swasembada pangan. (dok. Istimewa)
BANDUNG – Nilai Tukar Petani Februari 2025 tercatat sebesar 123,45, mengalami penurunan sebesar 0,18 persen dibandingkan dengan Nilai Tukar Petani (NTP) bulan sebelumnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) penurunan Nilai Tukar Petani Februari 2025 ini disebabkan oleh penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,50 persen, yang lebih besar dibandingkan penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,32 persen.
NTP merupakan indikator penting untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. Nilai ini menggambarkan daya tukar antara produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun yang digunakan untuk biaya produksi petani. Dengan kata lain, NTP mencerminkan hubungan antara harga yang diterima petani atas hasil pertanian dengan biaya yang mereka keluarkan.
Pada tingkat provinsi, Sumatera Barat mencatatkan penurunan NTP terbesar pada Februari 2025, dengan penurunan sebesar 2,79 persen. Sementara itu, Provinsi Sulawesi Utara mencatatkan kenaikan NTP tertinggi, yaitu 4,14 persen, menunjukkan adanya perbaikan daya beli petani di provinsi tersebut.
#NilaiTukarPetani #EkonomiPertanian #NTP #Perekonomian
SATUJABAR, BANDUNG - Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan…
SATUJABAR, SUKABUMI--Sudah korupsi dana desa ditambah lagi menjual aset bangunan pos yandu, wanita kepala desa…
SATUJABAR, SUMEDANG--Sebanyak 1.110 Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2025, resmi dilantik…
SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, akan menggelar lomba 'Pembangunan Desa…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 28/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
SATUJABAR, BANDUNG--Data 4,6 juta warga Jawa Barat diklaim telah dijual di forum dark web oleh…
This website uses cookies.