Berita

Korea Utara Ledakkan Akses ke Korea Selatan: Ketegangan di Semenanjung Makin Memanas

SATUJABAR, KOREA — Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang telah meningkat selama beberapa bulan terakhir mencapai puncaknya pada Selasa (15/10).

Korea Utara meledakkan sebagian dari dua jalan yang menghubungkan kedua negara. Aksi ini menandai babak baru dalam hubungan yang tegang di Semenanjung Korea.

Pada hari berikutnya, Korea Utara menyatakan bahwa lebih dari 1,4 juta pemuda telah mendaftar sebagai tentara, baik sebagai rekrutan baru maupun sebagai veteran yang memutuskan untuk kembali bergabung.

Tindakan tersebut diambil oleh Korea Utara setelah mereka menuduh Korea Selatan menggunakan drone untuk menyebarkan selebaran propaganda ke wilayah Pyongyang.

Korea Utara menilai pengiriman drone itu sebagai ancaman serius yang bisa memicu “konflik bersenjata, bahkan perang.” Sebagai langkah lanjutan, Pyongyang memerintahkan pasukan perbatasannya untuk bersiaga dan siap melakukan serangan.

Korea Selatan merespons dengan tegas, menyatakan kesiapan untuk melakukan tindakan balasan. Seoul bahkan memperingatkan bahwa jika keselamatan negara mereka terancam, hal tersebut dapat mengakibatkan “akhir dari rezim Korea Utara.”

Korea Utara menuduh Korea Selatan mengirim drone untuk menyebarkan pamflet propaganda di Pyongyang, memperingatkan akan konsekuensi serius.

Meski Korut merilis bukti gambar, tuduhan ini tidak dapat diverifikasi. Korsel awalnya membantah, namun akhirnya mengaku tidak bisa memastikan kebenaran klaim tersebut.

Ada spekulasi bahwa drone yang dituduhkan oleh Korea Utara sebenarnya diterbangkan oleh aktivis yang sebelumnya menggunakan balon gas untuk mengirim selebaran ke negara tersebut.

Park Sang-hak, pemimpin Koalisi Gerakan Pembebasan Korea Utara, telah membantah klaim yang dibuat oleh Pyongyang. Selain itu, Kim Jong-un juga mengadakan pertemuan dengan pejabat militer dan keamanan pada hari Senin (14/10) untuk membahas perkembangan situasi ini.

Korea Utara meledakkan sejumlah ruas jalan dan jalur kereta api yang terhubung dengan Korea Selatan pada Selasa (15/10). Insiden ini merusak beberapa bagian infrastruktur di sisi perbatasan Korut yang telah dibangun selama masa pemulihan hubungan antara kedua negara.(nza)

Editor

Recent Posts

Bangunan Pesantren di Bandung Barat Diterjang Longsor, Santriwati Tewas

SATUJABAR, BANDUNG--Bangunan Ponpok Pesantren (Ponpes) Attohiriyah di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, roboh diterjang reruntuhan…

1 jam ago

Rekomendasi Saham Senin (27/10/2025) Emiten Jawa Barat

SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Senin (27/10/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…

2 jam ago

Menbud Revitalisasi Situs Batutulis, Wujudkan Museum Pajajaran di Kota Bogor

SATUJABAR, BOGOR - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, mengatakan akan melakukan revitalisasi atau renovasi bangunan…

2 jam ago

Kejurda Motocross Sumedang Dorong Ekonomi Daerah

SATUJABAR, TANJUNGSARI - Ratusan pembalap motorcross menjajal dan beradu cepat di trek Sirkuit Cambora Desa…

2 jam ago

Ketum PSSI Erick Thohir Hadiri Pembukaan Turnamen Liga 4 dan Piala Gubernur Jabar 2025

SATUJABAR, GARUT – Seremoni pembukaan kejuaraan sepakbola Liga 4 Seri 1 dan Seri 2 Piala…

2 jam ago

Ketum KONI Pusat Resmi Tutup PON Bela Diri 2025 Kudus

SATUJABAR, KUDUS – Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri/2025 Kudus akhirnya resmi ditutup oleh Ketum…

3 jam ago

This website uses cookies.