BANDUNG – Komoditas kopi asli Sumedang kini menjadi salah satu pendorong utama ekonomi di Kabupaten Sumedang. Baik pelaku usaha berskala besar, kecil, maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), merasakan dampak positif dari peningkatan konsumsi kopi lokal ini.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMPP) Kabupaten Sumedang, Agus Kori Hidayat, mengatakan bahwa berkembangnya kedai-kedai kopi yang menyajikan kopi asli Sumedang menjadi salah satu indikator kebangkitan sektor kopi di daerah ini.
“Fenomena ini harus menjadi pemicu bagi pelaku usaha untuk terus berinovasi dalam bidang kopi,” ujar Agus, Selasa (12/11/2024).
Menurut Agus, semakin meningkatnya konsumsi kopi Sumedang di kalangan masyarakat telah menciptakan peluang besar bagi para petani dan pengolah kopi lokal.
“Kedai-kedai kopi yang menyajikan racikan kopi khas Sumedang semakin banyak. Mereka tidak hanya menjual kopi, tetapi juga menambah nilai pada industri kopi sebagai produk hilir yang sangat potensial,” tambahnya seperti dikabarkan Humas Pemkab Sumedang.
Ia juga menyoroti bahwa tren minum kopi khas Sumedang kini telah menarik minat dari berbagai segmen masyarakat, dari kalangan muda hingga dewasa. “Kondisi ini tentu saja meningkatkan permintaan kopi Sumedang dalam jumlah besar,” jelas Agus.
Selain itu, dalam berbagai event pameran dan festival, DiskopUKMPP mencatat antusiasme tinggi dari para pelaku usaha dan petani untuk memamerkan produk mereka, mulai dari bahan baku kopi hingga produk olahan.
Agus memastikan bahwa sektor kopi Sumedang akan terus mendapatkan perhatian dan prioritas dari pemerintah. “Kami berharap, inovasi dan pengembangan sektor kopi ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha dan memperkuat perekonomian lokal Sumedang,” tuturnya.
Dengan semakin meningkatnya konsumsi dan permintaan kopi lokal, Sumedang siap menjadi salah satu sentra kopi unggulan di Indonesia, sekaligus memperkuat perekonomian daerah melalui sektor pertanian dan industri kreatif.