Berita

Kondisi Terakhir Terowongan Kembar Cisumdawu Aman

SATUJABAR, BANDUNG – Kondisi terakhir terowongan kembar Cisumdawu pasca gempa Sumedang M 4.8 Minggu (31/12/2023) dilaporkan aman untuk dilalui.

Hal itu dikatakan Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman kepada awak media Senin (1/1/2024) terkait kondisi terakhir terowongan kembar Cisumdawu.

Menurut Herman, twin tunnel Tol Cisumdawu dinyatakan aman dan bisa dilalui kendaraan pascabencana gempa bumi M 4,8.

Meskipun dinding Twin Tunnel Tol Cisumdawu mengalami retakan.

“Kami sudah klarifikasi dan konfirmasi ke pengelola tol CKJT, twin tunnel dalam keadaan aman. Jadi saat ini seperti biasa bisa digunakan dan tidak ada persoalan,” ujarnya dikutip sumedangkab.go.id.

Dia meminta kepada warga masyatakat agar tidak terjebak dengan informasi yang tidak bertanggung jawab.

“Memang tadi malam ada informasi bahwa twin tunnel dalam kondisi tidak aman untuk dilalui, dan kami tegaskan itu adalah hoaks. Hasil klarifikasi kami jelas dan tegas pihak pengelola tol mengatakan aman,” terangnya.

DARURAT BENCANA

Terkait dengan hasil evaluasi pasca gempa, Pj. Bupati juga mengatakan saat ini Pemda Sumedang telah mengeluarkan Keputusan Bupati tentang Darurat Bencana Gempa.

“Kami sudah tetapkan selama tujuh hari mulai hari ini tanggal 1-7 Januari 2024. Kami fokus ke tanggap darurat untuk memastikan warga masyarakat semuanya bisa kami bantu kami fasilitasi, dan bisa kami lindungi,” tuturnya.

Pemkab Sumedang saat ini akan fokus terlebih dahulu pada tanggap darurat untuk memastikan agar tidak ada warga masyarakat yang kesulitan tempat tinggal atau kesulitan logistik.

“Kami juga sudah memetakan sedemikian rupa bersama dengan BPBD, pemerintah provinsi dan BNPB. Kami bahu-membahu untuk memastikan semua masyarakat terlayani,” katanya.

Pj. Bupati Herman menambahkan setelah tujuh hari masa tanggap bencana, selanjutnya Pemda Sumedang akan fokus pada rehabilitasi dan rekontruksi sehingga diharapkan bulan Januari 2024 semua permasalahan bisa teratasi.

“Mudah-mudahan bulan Januari ini segala permasalahan sudah bisa kami atasi dan warga masyarakat bisa secepatnya beraktifitas seperti sedia kala. Tetapi tentu kami tetap antisipasi dan mitigasi risiko-risiko ke depan, untuk itu kami akan melakukan pendalaman terkait tata ruang, kami juga sudah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan tentu dengan kejadian ini RTRW kami harus dievaluasi apakah kawasan yang saat ini dijadikan permukiman masih cocok untuk permukiman atau harus menjadi konservasi,” katanya.

Editor

Recent Posts

Kumamoto Japan Masters 2025: Gregoria Mariska Tunjung Runner Up

SATUJABAR, BANDUNG – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung tampil sebagai runner up di Kumamoto…

11 jam ago

Purbaya Yudhi Sadewa Dukung Jurnalisme Berkualitas, Minta Media Terus Kritis

SATUJABAR, JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendukung gerakan jurnalisme berkualitas dan keberlanjutan media.…

11 jam ago

Padu Padan Festival Kuliner Pedas (Fedas) dan Roadshow Pelayanan Publik

SATUJABAR, GARUT - Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi membuka pelaksanaan Roadshow Pelayanan Publik…

23 jam ago

Tradisi Saptuan, Ikhiar Menghidupkan Geoteater Rancakalong Sumedang

Gelaran Ekosistem Budaya Kasumedang menghidupkan panggung Geoteater Rancakalong, Sabtu (15/11/2025). Beragam kesenian seperti Terbangan, Tarawangsa,…

23 jam ago

Kampanye Literasi Buku Lewat Musik Ala Disarpus Kota Bandung

SATUJABAR, BANDUNG - Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggaungkan…

24 jam ago

10 Kreator Terbaik Diganjar Penghargaan Oleh Pemkot Bandung, Siapa Saja?

SATUJABAR, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan penghargaan kepada sepuluh kreator terbaik dalam gelaran…

24 jam ago

This website uses cookies.