Gaya Hidup

Komunitas Hong, Tempat Main Asyik Anak-anak

Komunitas Hong tawarkan pengalaman bagi anak-anak dengan aneka permainan tradisional yang saat ini seolah mulai tergerus oleh perkembangan zaman.

Hadirnya permaianan-permainan modern, menjadi sedikit redup adanya permainan di gadget.

Tak dipungkiri, anak-anak zaman sekarang lebih paham dan mengerti cara bermain smarthphone ataupun tablet, ketimbang permaianan tradisional lain dari kayu atau bambu.

Komunitas Hong yang menjadi penjaga permainan-permainan tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat. Di tempat ini setidaknya ada 240 jenis permainan tradisional dikumpulkan dari seluruh wilayah Jawa Barat.

Sebut saja seperti perepet engkol. Egrang, congklak, kelereng, boy-boyan dan lainnya.

Permainan tradisional di komunitas ini rupanya tak hanya berasal dari wilayah Jawa Barat saja, tetapi juga dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang umlah sekitar 213 jenis permainan serta dari Lampung yang jumlahnya 50 permainan, jika dikalkulasikan ada sekitar 2.500 jenis permainan dari seluruh Indonesia.

Komunitas Hong didirikan pada tahun 2003 dan melakukan penelitian mainan sejak tahun 1996. Komunitas mainan rakyat ini bertekad melestarikan mainan dan permainan rakyat.

Komunitas ini terdiri dari 150 anggota yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Tingkatan usia dari mulai usia 6 tahun sampai usia 90 tahun.

Kelompok anak adalah pelaku dalam permainan. Sedangkan untuk anggota dewasa adalah sebagai narasumber dan pembuat mainan. Komunitas Hong berusaha menggali dan merekonstruksi mainan rakyat, baik itu dari tradisi lisan atau tulisan.

Komunitas mainan rakyat ini juga berusaha memperkenalkan mainan rakyat dengan tujuan menanamkan pola pendidikan agar seorang anak mengenal dirinya, lingkungannya, dan Tuhannya.

Komunitas ini memiliki tempat di Jalan Bukit Pakar Utara No.26, Ciburial, Kecamatan Cimenyan. Disana komunitas memiliki pakarangan ulin (pekarangan bermain) yang bisa digunakan pengunjung untuk bermain sambal belajar.

Sumber: Pemkot Bandung/bandung.go.id

Editor

Recent Posts

Kumamoto Japan Masters 2025: Gregoria Mariska Tunjung Runner Up

SATUJABAR, BANDUNG – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung tampil sebagai runner up di Kumamoto…

12 jam ago

Purbaya Yudhi Sadewa Dukung Jurnalisme Berkualitas, Minta Media Terus Kritis

SATUJABAR, JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendukung gerakan jurnalisme berkualitas dan keberlanjutan media.…

12 jam ago

Padu Padan Festival Kuliner Pedas (Fedas) dan Roadshow Pelayanan Publik

SATUJABAR, GARUT - Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, secara resmi membuka pelaksanaan Roadshow Pelayanan Publik…

1 hari ago

Tradisi Saptuan, Ikhiar Menghidupkan Geoteater Rancakalong Sumedang

Gelaran Ekosistem Budaya Kasumedang menghidupkan panggung Geoteater Rancakalong, Sabtu (15/11/2025). Beragam kesenian seperti Terbangan, Tarawangsa,…

1 hari ago

Kampanye Literasi Buku Lewat Musik Ala Disarpus Kota Bandung

SATUJABAR, BANDUNG - Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggaungkan…

1 hari ago

10 Kreator Terbaik Diganjar Penghargaan Oleh Pemkot Bandung, Siapa Saja?

SATUJABAR, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan penghargaan kepada sepuluh kreator terbaik dalam gelaran…

1 hari ago

This website uses cookies.