Pemilhan umum (ilustrasi)
Dikatakan salah-satu korban dalam kerusuhan hilang nyawa akibat terkena peluru dari senjata api.
SATUJABAR, PAPUA TENGAH — Rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Puncak Jaya, Papua Tengah dibayar mahal. Pasalnya, pelaksanaan Pilkada itu menyebabkan tewasnya 12 orang dan 658 lainnya luka-luka dari masing-masing pasangan calon (paslon) pendukung lantaran saling serang.
Dalam catatan kepolisian, korban nyawa saling serang antara dua kubu pendukung paslon dan melukai sebanyak 658 orang, peristiwa itu juga telah menghanguskan ratusan bangunan rumah serta sarana publik.
Kerusuhan Pilkada di wilayah tersebut juga berbuntut pada campur tangan kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka yang dikatakan menunggangi situasi.
Kepala Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal (Brigjen) Faizal Ramadhan mengatakan, catatan angka kematian, korban luka-luka, serta kerugian materil lainnya itu terjadi sepanjang 27 November 2024 sampai 4 April 2025.
“Aksi saling serang antarpendukung pasangan calon kepala daerah di Kabupaten Puncak Jaya menyebabkan 12 orang meninggal dunia, ratusan luka-luka, dan ratusan bangunan dibakar,” ujar Faizal dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, akhir pekan.
Dari hasil pendataan, 12 meninggal dunia tersebut, delapan di antaranya berasal dari pendukung Paslon 01 Yuni Wonda-Mus Kogoya. Sedangkan empat meninggal dunia lainnya, adalah para pendukung Paslon 02 Miren Kogoya-Mendi Wonorengga.
Kedua paslon tersebut berebut kuasa dalam pilkada serempak di wilayah tersebut tahun lalu. Dan kedua paslon tersebut sama-sama mengundang massa pendukung yang selama musim kampanye selalu berujung pada aksi-aksi saling serang fisik.
Selain menelan korban jiwa, 658 yang mengalami luka-luka juga berasal dari kubu masing-masing paslon. Mereka yang mengalami luka-luka tersebut lantaran terkena senjata panah, sabetan benda tajam, dan lain-lain. Sebanyak 423 korban luka-luka berasal dari barisan pendukung Paslon 01.
Sedangkan 230 korban luka-luka lainnya, adalah para pendukung Paslon 02. Kata Brigjen Faizal, dari aksi saling serang kedua kubu selama pemilihan kepada daerah tersebut, juga membuat bangunan sarana, dan prasarana umum menjadi sasaran kerusuhan.
“Tercatat sebanyak 201 bangunan terbakar, terdiri dari 196 unit rumah warga, satu bangunan sekolah, satu kantor Balai Kampung Trikora, satu kantor Distrik Irimuli, satu kantor partai politik, dan satu kantor balai Desa Pagaleme,” ungkap Faizal yang juga merupakan Wakapolda Papua itu.
Dari seluruh catatan kepolisian atas aksi saling serang masa pendukung paslon pilkada tersebut, juga disertai dengan aksi-aksi kelompok separatis yang menunggangi situasi di Puncak Jaya. Dikatakan salah-satu korban dalam kerusuhan hilang nyawa akibat terkena peluru dari senjata api.
Dan kata Faizal, pihak separatis yang menggunakan senjata api tersebut dengan menyasar para pelaku kerusuhan yang merupakan warga biasa. “Ini merupakan perhatian serius bersama, karena Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sengaja memanfaatkan situasi konflik guna melancarkan aksi-aksi (separatismenya),” ujar Faizal.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Yusuf Sutejo menambahkan, atas situasi keamanan di Puncak Jaya, aparat keamanan mengimbau masyarakat agar saling mendukung dalam pemulihan situasi dan keamanan. (yul)
BANDUNG - Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan selalu…
BANDUNG – Manchester United vs Manchester City 0-0 dalam lanjutan Liga Primer Inggris 2024-2025 pekan…
BANDUNG – Fulham vs Liverpool 3-2 dalam lanjutan Liga Primer Inggris 2024-2025 pekan ke-31 pada…
SATUJABAR, KARAWANG -- Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sudah lebih dari separuh pemudik kembali…
BANDUNG - Aparat gabungan dari Polres Pangandaran, Kodim 0625/Pangandaran, dan unsur pemerintah daerah berhasil menertibkan…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Minggu 6/4/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
This website uses cookies.