Keraton Kasepuhan dahulu bernama Keraton Pakungwati, dengan Caruban Nagari sebagai kerajaannya.
Sekarang Keraton Kesepuhan menjadi objek wisata unggulan Kota Cirebon.
Didirikan oleh Syekh Syarif Hidayatullah pada 1529 M atau 1451 tahun saka oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II bergelar Panembahan Pakungwati I (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506, beliau bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon.
Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati.
Putri itu cantik rupawan berbudi luhur dan bertubuh kokoh serta dapat mendampingi suami, baik dalam bidang Islamiyah, pembina negara maupun sebagai pengayom yang menyayangi rakyatnya.
Nama Kasepuhan sendiri muncul setelah pelantikan Sultan Sepuh I yaitu PR Samsudin Martawijaya pada tahun 1679 (tercatat pada Daghregister gehouden in casteel Batavia 1624-1682 : RH Unang Sunardjo, SH).
Banyak objek daya tarik wisata di Keraton Kasepuhan seperti acara Pesisir Cirebon yang di dalamnya terdapat acara kirab budaya yaitu pawai budaya yang diikuti oleh beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat diantaranya Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kubingan serta Kabupaten Indramayu.
Dalam acara Kirab Budaya ini, masing-masing kabupaten/kota menunjukan atraksi budaya yang dimiliki oleh daerahnya. Selain itu ada festival topeng nusantara, festival keraton nusantara, grebeg syawal, dan lain-lain.
Fasilitas pendukung yang berada di Keraton ini adalah museum yang berisi barang peninggalan sejarah dari Kesultanan terdahulu, kantor pengelola keraton, pemadu wisata, sanggar tari, tempat pementasan, pertunjukan, telepon umum, toilet umum, serta tempat parkir kendaraan pengunjung.
Keraton kasepuhan berada di wilayah kelurahan Kasepuhan, kecamatan Lemahwungkuk. Dari terminal harjamukti arahnya ke timur laut, sekitar 20 menit dengan naik becak atau 30 menit dari stasiun Kejaksaan ke arah selatan.