Berita

Kementerian Perindustrian Tancap Gas, Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

BANDUNG – Kementerian Perindustrian Indonesia bertekad untuk menjalankan kebijakan strategis guna meningkatkan kinerja industri manufaktur nasional.

Langkah ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu sebesar 7-8 persen.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya investasi yang terarah untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

“Kami akan tancap gas. Sesuai arahan Bapak Presiden, harus ada korelasi antara pertumbuhan setiap industri dengan kesejahteraan rakyat. Tentunya kami akan bahas rumusannya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (22/10).

Agus juga menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerja sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2025-2045, yang fokus pada pengembangan 10 industri prioritas.

“Kami optimistis sektor industri manufaktur masih memberikan kontribusi terbesar pada perekonomian nasional. Oleh karena itu, kami akan memantapkan roadmap yang sudah ada dalam dua atau tiga tahun ke depan,” tambahnya.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menambahkan bahwa industri manufaktur merupakan bagian vital perekonomian.

“Industri seperti jantung yang harus mengalirkan darah dan memberikan oksigen ke seluruh tubuh. Jadi, mau tidak mau, harus diperkuat dan diberikan suntikan vitamin dan suplemen agar tetap kuat dan berkembang,” paparnya.

Kementerian Perindustrian juga berkomitmen untuk melaksanakan program hilirisasi, tidak hanya pada beberapa komoditas saja, tetapi juga pada semua komoditas yang dapat menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. “Pembangunan industri ke depan harus ditujukan untuk memperdalam struktur industri dari hulu ke hilir, berdasarkan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah,” imbuh Agus.

Sinergi antara Kementerian Perindustrian dan stakeholder menjadi kunci dalam menyusun kebijakan industri dan perdagangan, penguatan rantai pasok, pembinaan SDM, fasilitasi pembiayaan, serta pengembangan riset dan teknologi.

“Diharapkan, sektor industri manufaktur nasional dapat menjadi tulang punggung ekonomi yang kuat dan menghantarkan Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan,” tutup Menperin.

Editor

Recent Posts

Korban ‘Doxing’, Aktivis Demokrasi Somasi Diskominfo dan Gubernur Jabar

SATUJABAR, BANDUNG--Aktivis demokrasi sekaligus Direktur Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati,…

11 jam ago

Kasus Ricuh Pesta Pernikahan Putra Dedi Mulyadi 3 Tewas Diambil Alih Polda Jabar, 10 Orang Sudah Diperiksa

SATUJABAR, GARUT--Sepuluh orang saksi sudah diperiksa dalam kasus tewasnya tiga warga sipil dan anggota kepolisian…

13 jam ago

Demo Pekerja Pariwisata Jawa Barat, Tuntut Gubernur Cabut Larangan Study Tour

SATUJABAR, BANDUNG--Para pekerja pariwisata di Jawa Barat, menggelar aksi unjukrasa di Gedung Sate, Kota Bandung.…

14 jam ago

Kasus Sindikat Perdagangan Bayi, Polda Jabar Masih Buru 2 Pelaku DPO

SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat masih memburu dua pelaku dalam kasus sindikat perdagangan bayi jaringan internasonal.…

18 jam ago

Gugur Saat Jalankan Tugas, Bripka Cecep Saeful Bahri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

SATUJABAR, GARUT--Bripka Cecep Saeful Bahri, mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) Aipda Anumerta, setelah gugur…

19 jam ago

Harga Emas Antam Senin 21/7/2025 Rp 1.927.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 21/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

20 jam ago

This website uses cookies.