ASN Kemenperin pembuat SPK fiktif dipecat dari status ASN dan copot dari jabatannya selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), ungkap Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (13/1/2025).(Foto: Humas Kemenperin)
BANDUNG – Menanggapi pemberitaan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) di Panasonic Holdings, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arief, menegaskan bahwa kebijakan PHK tersebut tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Bahkan, Indonesia tetap menjadi salah satu basis produksi utama Panasonic di kawasan Asia Tenggara.
“PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Justru, pabrik di Indonesia menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara, yang mencerminkan daya saing industri elektronik nasional yang sangat kuat,” ujar Febri dalam keterangannya di Jakarta, Senin (12/5) melalui keterangan resmi.
Meski demikian, Febri mengakui bahwa utilisasi industri elektronik nasional tengah mengalami tekanan, dengan tingkat pemanfaatan kapasitas produksi hanya mencapai 50,64 persen pada triwulan I tahun 2025. Sebagai perbandingan, sebelum pandemi Covid-19, utilisasi sektor ini sempat menyentuh angka 75,6 persen.
“Persaingan global di sektor elektronik semakin ketat. Ini menjadi pengingat penting bahwa transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional adalah kunci untuk tetap bertahan dan kompetitif,” tambahnya.
Dalam upaya memperbaiki kondisi tersebut, pemerintah terus mendorong peningkatan utilisasi industri elektronik nasional, termasuk dengan memperkuat perlindungan pasar domestik dari serbuan produk impor serta menjaga dan menarik investasi di sektor ini.
“Pasar dalam negeri Indonesia adalah salah satu yang terbesar di kawasan. Pemerintah terus mendukung penguatan industri elektronik melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan kebijakan strategis lainnya,” ungkap Febri.
Ia menambahkan bahwa kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kini menjadi tumpuan utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global. Maka dari itu, menjaga stabilitas sektor industri dan meningkatkan daya saing menjadi agenda prioritas nasional.
Sebagai langkah konkret, Kemenperin terus menggulirkan berbagai program penguatan sektor industri elektronik, mulai dari pemberian insentif, pelatihan tenaga kerja industri, hingga pembangunan ekosistem manufaktur berbasis teknologi tinggi.
“Kami optimistis, dengan dukungan kebijakan yang tepat serta sinergi kuat antara pelaku industri dan pemerintah, industri elektronik Indonesia akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional,” tutup Febri.
SATUJABAR, CIMAHI--Polres Cimahi, Jawa Barat, berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap wanita paruh baya bernama Tati…
SATUJABAR, INDRAMAYU--Kematian atlet muda bulutangkis Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Ainun Al Munawar akibat kecelalalan lalu-lintas,…
SATUJABAR, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemantauan kejadian bencana yang terjadi di…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Selasa 28/10/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.282.000…
SATUJABAR, SUKABUMI--Musibah banjir dan tanah longsor melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, setelah diguyur hujan…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Selasa (28/10/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
This website uses cookies.