(Foto: Humas Kemenperin)
BANDUNG – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor industri agar lebih kompeten dan siap kerja, terutama dalam memenuhi tingginya permintaan tenaga kerja di bidang pengelasan. Selain fokus pada penyerapan tenaga kerja di dalam negeri, Kemenperin juga membuka peluang bagi lulusan perguruan tinggi untuk bekerja di luar negeri.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resminya, menyebutkan bahwa Jepang, sebagai mitra industri yang memiliki sejarah panjang dengan Indonesia, kini menghadapi kebutuhan besar akan tenaga kerja terampil di bidang pengelasan.
“Jepang membutuhkan SDM yang kompeten untuk mendukung industri otomotif dan perkapalan, dengan tuntutan agar tenaga kerja tersebut memiliki sertifikasi yang sesuai dan siap bersaing secara global,” ujarnya, Jumat (21/3) melalui keterangan resmi.
Agus menjelaskan bahwa Indonesia dan Jepang telah menjalin kerja sama bilateral yang erat, termasuk dalam pengembangan SDM. Kerja sama ini juga mencakup sektor industri, dengan total perdagangan nonmigas kedua negara yang tumbuh sebesar 8,5 persen dalam lima tahun terakhir, mencapai nilai USD 33,4 miliar pada 2024.
Kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang pengelasan juga disoroti oleh Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Christina Aryani, dalam kunjungan kerjanya ke Politeknik ATI Makassar pada 19 Maret 2025. Dalam kuliah umum bertajuk “Mendunia dari Kampus untuk Membangun Daya Saing Global”, Christina mengajak mahasiswa untuk mempersiapkan diri bekerja di luar negeri dengan kompetensi dan penguasaan bahasa asing yang baik.
“Pekerja migran harus memiliki kompetensi yang memadai, penguasaan bahasa asing, dan pemahaman yang baik tentang kontrak kerja,” tegas Christina, sambil mengapresiasi serapan alumni Politeknik ATI Makassar yang mencapai 100 persen bekerja di industri.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, juga menyampaikan bahwa Kemenperin sedang merintis penyediaan tenaga kerja internasional melalui sekolah dan kampus vokasi industri yang berada di bawah naungannya. Salah satu langkah tersebut adalah dengan meningkatkan kerja sama luar negeri, pelatihan internasional, serta sertifikasi yang sesuai dengan standar global.
Untuk mendukung kebutuhan tersebut, Kemenperin telah membentuk kelas industri internasional, salah satunya kelas industri Morimitsu Jepang yang difokuskan pada pembentukan tenaga pengelasan tingkat mahir di Politeknik ATI Makassar. Program ini juga melibatkan magang di luar negeri, dengan pelatihan yang akan dimulai pada September 2025.
Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri, mengungkapkan bahwa kampusnya telah menjalin kerja sama dengan dua industri Jepang, yakni Morimitsu Industry Co, Ltd dan Asia Afrika Investment (AAI) Co, Ltd., untuk program magang dan penempatan kerja di Jepang. Sebanyak 18 mahasiswa telah mengikuti program magang singkat di Nagasaki, Jepang, yang berlangsung selama dua pekan dari 17 Februari hingga 2 Maret 2025.
“Program ini memberikan wawasan tentang teknologi manufaktur Jepang, sekaligus mengasah keterampilan dan meningkatkan daya saing lulusan kami di pasar global,” tambah Basri, yang berharap program ini dapat memperluas pengalaman internasional bagi mahasiswa dan meningkatkan kompetensi mereka di dunia industri.
Dengan langkah-langkah tersebut, Kemenperin berharap dapat mempersiapkan SDM industri Indonesia yang lebih berdaya saing dan siap berkontribusi di pasar global.
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mendampingi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto,…
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung menegaskan komitmennya untuk menutup seluruh titik pembuangan sampah ilegal yang…
BANDUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menyampaikan rasa optimisnya…
BANDUNG - PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menunjukkan…
CIREBON - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menguatkan upaya pengembangan industri batik nasional agar makin dikenal…
SATUJABAR, SUMEDANG--Setelah retret gelombang kedua yang diikuti para kepala daerah, selanjutnya giliran retret diagendakan bagi…
This website uses cookies.