Bus Trans Putera Fajar membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok terguling setelah mengalami rem blong di Ciateur, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kecelakaan maut tersebut menewaskan 11 orang dan 53 lainnya luka-luka.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, BANDUNG – Kecelakaan Bus Trans Putera Fajar, yang membawa rombongan pelajar, di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, menewaskan 11 orang dan 53 lainnya luka-luka.
Ke-sebelas korban tewas terdiri dari pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana Depok, Jawa Barat dan seorang pengendara sepeda motor, sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.
Total korban dalam kecelakaan Bus Trans Putera Fajar, yang membawa rombongan pelajar, yang terjadi di Ciater, Subang, hingga Minggu (12/05/2024), 64 orang.
Sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 53 lainnya luka berat dan ringan.
Berikut daftar nama 11 korban tewas terdiri dari pelajar SMK Lingga Kencana Depok dan seorang pengendara sepeda motor, berdasarkan data yang dicatat di RSUD Subang, pada Minggu (12/05/2025).
Kecelakaan maut tepatnya terjadi di Jalan Raya Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/05/2024).
Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7525 OG, yang diduga mengalami rem blong, membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, berwisata dalam rangka perpisahan sekolah.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Jules Abraham Abast, kecelakaan maut terjadi sekitar pukul 18.45 WIB.
Bus Trans Putera Fajar membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, saat kejadian sedang melaju dari arah Bandung menuju Subang.
Kecelakaan maut tersebut melibatkan lima kendaraan, terdiri dari Bus Trans Putera Fajar, mobil Daihatsu Feroza bernopol D 1455 VCD, dan tiga sepeda motor dari arah berlawanan.
“Bus Trans Putera Fajar bernopol AD 7524 OG sedang melaju dari arah selatan menuju utara (Bandung menuju Subang). Pada saat melaju di jalanan menurun, bus oleng ke kanan lalu menabrak mobil Daihatsu Feroza dari arah berlawanan,” ujar Jules Abraham, kepada wartawan, Sabtu (11/05/2024).
Jules Abraham, menjelaskan, setelah bus oleng dan menabrak mobil Daihatsu Feroza, bus lalu terguling dan menabrak tiga sepeda motor yang sedang terparkir di bahu jalan.
“Bus terguling ke kiri posisi ban kiri di atas dan menabrak tiga kendaraan roda dua yang parkir di bahu jalan. Bus berhenti setelah menabrak tiang di bahu jalan arah Subang menuju Bandung, tepatnya di depan Masjid As Sa-‘adah,” jelas Jules Abraham.
Sebelas korban tewas sudah dievakuasi ke RSUD Subang, termasuk pengendara sepeda motor yang tergencet badan bus.
Sementara 53 orang korban luka berat dan ringan menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas.
Kecelakaan maut ini membuat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) langsung turun tangan melakukan pemeriksaan.
Dirjen Kemenhub memastikan status uji layak Bus Trans Putera Fajar, sudah kedaluwarsa, terhitung sejak akhir tahun 2023.
“Saat ini Ditjen (Direktorat Jenderal) Hubdat (Perhubungan Darat) telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan maut tersebut. Pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kedaluwarsa, sejak 6 Desember 2023,” kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Hubdat Kemenhub, Aznal, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (11/05/2024).
Pihak kepolisian dalam hal ini Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat, masih masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan maut Bus Trans Putera Fajar.
Pihak pengelola bus akan dimintai keterangan terkait izin angkutan dan status uji berkala bus yang dinyatakan sudah kadaluwarsa.
“Semua pasti akan kami ambil keterangannya. Perawatan kendaraan bermotor itu wajib dilakukan oleh para pengusaha melalui uji KIR, perawatan rutin bengkel. Kita akan panggil semua terkait unsur kelalaian yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan” ujar Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombes Wibowo, kepada wartawan, Minggu (12/05/2024).
Wibowo mengungkapkan, kecelakaan maut diduga disebabkan rem bus mengalami blong.
Sopir Bus Trans Putera Fajar diketahui sempat memperbaiki bagian pengereman bus saat rombongan sedang istirahat.
“Berdasarkan keterangan korban yang selamat, mengatakan, sopir bus sempat memperbaiki rem dengan mendatangkan mekanik saat istirahat makan. Bus mengalami rem blong dugaan sementara, yang mengakibatkan kecelakaan hingga merenggut banyak korban,” ungkap Wibowo.
Kondisi bus mengalami rem blong diakui sopir bus bernama Sadira, yang mengalami luka-luka. Menurutnya, ia panik saat mengetahui rem bus tiba-tiba blong sehingga memutuskan membantingkan stir saat memasuki jalanan turun.
SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…
SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…
SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
This website uses cookies.