Ilustrasi depresi.(pixabay)
Pasien kecanduan judi online biasanya mengalami gejala komplikasi.
SATUJABAR, CIREBON — Unit Pusat pelayanan Terpadu RSD Gunung Jati Cirebon membuka layanan spesialis kejiwaan. Layanan ini ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin berkonsultasi akibat kecanduan judi online.
Di Cirebon judi online (judol) ternyata sudah memakan korban dua orang sampai mengalami depresi. Kedua orang depresi korban judi online itu kini dalam perawatan medis di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati.
“Kedua pasien korban judi online ini rutin berkonsultasi di Poli Psikologi rumah sakit yang berada di Jalan Kesambi tersebut,” kata Srini Piyanti SPsi, Psikolog Unit Pusat pelayanan Terpadu RSD Gunung Jati Cirebon.
Layanan ini, kata dia, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin berkonsultasi akibat kecanduan judi online. Srini mengungkapkan, bahwa hingga saat ini, suda ada dua pasien depresi korban judi online di Cirebon yang ditangani olehnya.
“Untuk sementara pasien yang datang masih dari wilayah Cirebon,” kata Srini Piyanti.
Yanti – sapaan karib Srini Piyanti – mengungkapkan bahwa pasien kecanduan judi online yang sedang dia tangani datang dengan kondisi depresi. Kata dia, pasien mengalami tekanan kejiwaan lantaran sudah kehilangan banyak aset akibat terperangkan permainan judi online.
Tidak hanya aset berupa harta. Bahkan, menurut Yanti, ada pasien yang nyaris bercerai karena pasangannya sudah tidak tahan. “Bahkan ada yang terancam bercerai, karena pasangannya sudah tidak tahan lagi,” imbuhnya..
Yanti menambahkan, pasien kecanduan judi online biasanya mengalami gejala komplikasi. Antara lain gangguan kecemasan (anxiety). Kecemasan berlebih ini, biasanya akan menyerang ketika ketika tidak bermain judi online dalam kurun waktu tertentu.
“Jika dibiarkan, dampaknya dia bisa terjebak pada masalah yang lebih kompleks. Masyarakat yang terlanjur kecanduan dan terjerat judi online, agar segera berkonsultasi,” ujarnya.
Menurutnya, konsultasi dengan praktisi kesehatan jiwa seperti psikolog dan psikiater, sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih fatal. Hal itu, kata dia, sangat dianjurkan agar pasien yang kecanduan judi online dapat penanganan yang tepat.
Dia menjelaskan, ada terapi yang bisa dijalani oleh pasien depresi akibat judi online alias judol, yakni melalui treatmen terapi kognitif.
Terapi kognitif ini, lanjutnya, akan merangsang pasien untuk mengubah pola pikir serta perilaku tidak sehat yang selama ini mereka jalani. Pasien juga akan didorong untuk membangun strategi agar memiliki kemampuan untuk menghindari keinginan bermain judi online.
“Selain itu, pasien juga harus membangun perilaku baru yang lebih adaptif dan bermanfaat. Seperti olahraga, bersosialisasi dan melakukan hobi yang disukai, selagi bermanfaat,” tandas Yanti. (yul)
BANDUNG – Indonesia vs Yaman 4-1 dalam babak penyisihan grup Piala Asia atau AFC U…
SATUJABAR, BANDUNG - Puncak arus balik Lebaran 2025, yang melewati jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa…
BANDUNG- Menteri Perdagangan, Budi Santoso menghadiri Rapat Koordinasi (rakor) terkait Penerapan Tarif Perdagangan Baru Amerika…
SATUJABAR, BOGOR -- Kasus pembunuhan wanita paruh baruh baya bernama Evi Latifah di rumahnya di…
SATUJABAR, BOGOR-- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor Kota, Jawa Barat, berhasil menangkap pelaku pembunuhan…
BANDUNG - Berdasarkan hasil Traffic Counting, berikut adalah rekapitulasi volume arus lalu lintas di beberapa…
This website uses cookies.