Jalan tol layang Cikampek. FOTO: Humas JCC/Jasa Marga)
BANDUNG – Pada Juli 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi sebesar 0,18% month-to-month (mtm), yang menyebabkan inflasi tahunan (year-on-year/yoy) turun menjadi 2,13%, dibandingkan dengan 2,51% pada bulan sebelumnya.
Data ini menunjukkan bahwa inflasi tetap berada dalam kisaran sasaran 2,5±1% yang ditetapkan.
Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi ini adalah hasil dari konsistensi kebijakan moneter dan sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah (pusat dan daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).
Sinergi ini termasuk penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Bank Indonesia memproyeksikan bahwa inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% untuk tahun 2024 dan 2025.
Inflasi inti juga tetap terkendali. Pada Juli 2024, inflasi inti tercatat sebesar 0,18% (mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,10% (mtm).
Kenaikan ini disebabkan oleh inflasi pada komoditas seperti emas perhiasan, kopi bubuk, dan biaya sekolah, seiring dengan kenaikan harga komoditas global dan dimulainya tahun ajaran baru.
Inflasi inti tahunan pada Juli 2024 tercatat sebesar 1,95%, meningkat dari 1,90% pada bulan sebelumnya.
Kelompok volatile food mencatatkan deflasi. Pada Juli 2024, kelompok volatile food mengalami deflasi sebesar 1,92% (mtm), lebih dalam dibandingkan dengan deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,98% (mtm).
Penurunan harga didorong oleh komoditas seperti bawang merah, cabai merah, dan tomat, berkat peningkatan pasokan dari musim panen hortikultura.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,63%, menurun dari 5,96% pada bulan sebelumnya.
Inflasi volatile food diperkirakan akan tetap terkendali berkat sinergi pengendalian inflasi oleh TPIP dan TPID melalui GNPIP.
Sementara itu, kelompok administered prices mengalami inflasi pada Juli 2024 sebesar 0,11% (mtm), yang relatif stabil dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,12% (mtm).
Inflasi dalam kelompok ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret kretek tangan (SKT) akibat kenaikan cukai hasil tembakau.
Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,47%, menurun dari 1,68% pada bulan sebelumnya.
BANDUNG - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA),…
BANDUNG - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed…
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung tengah melakukan langkah strategis untuk mempercepat implementasi sistem transportasi Bus…
BANDUNG – PSG vs Aston Villa 3-1, membuat peluang PSG lolos ke babak selanjutnya terbuka…
BANDUNG – Barcelona vs Dortmund 4-0 pada pertandingan leg pertama Liga Champions Eropa 2024-2025 yang…
SATUJABAR, BANDUNG -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar), mengungkapkan, kronologis kasus…
This website uses cookies.