BANDUNG – Indonesia terus waspadai dinamika geopolitik global, ungkap siaran pers Kementerian Keuangan.
Kementerian itu mencatat sejumlah pointer pendting terkait perkembangan perekonomian sampai dengan Mei 2024 seperti disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang disarikan oleh Biro Komunikasi Kemenkeu, yakni:
Dinamika geopolitik global perlu terus diwaspadai. Rantai pasok global masih rentan dengan potensi volatilitas harga komoditas yang dapat menghambat pengendalian inflasi global. Arah kebijakan moneter negara-negara maju mempengaruhi pergerakan nilai tukar, imbal hasil surat berharga, dan aliran modal ke Emerging Markets.
Harga komoditas energi dan pangan masih fluktuatif. Secara year-to-date sampai dengan 22 Mei 2024, harga minyak bumi (Brent), CPO, dan gas alam masing-masing naik 6,3%, 4,2%, dan 13,0%, sementara, harga batu bara turun 2,7%.
Surplus neraca perdagangan April 2024 berlanjut di angka USD3,56 miliar (surplus 48 bulan berturut-turut). Nilai ekspor tercatat USD19,62 miliar, tumbuh 1,7% (yoy), sementara impor sebesar USD16,06 miliar, tumbuh 4,6%(yoy).
Inflasi tetap terkendali seiring tekanan harga pangan yang mulai mereda. Inflasi April 2024 mencapai 3,0% (yoy), 0,25% (mtm), dan 1,19 (ytd). Secara year to date hingga 22 Mei 2024, harga beras meningkat 2,6%. Harga bawang merah, bawang putih, telur ayam, gula pasir, daging ayam, minyak goreng, dan daging sapi juga meningkat, sementara harga cabai rawit dan cabai merah menurun.
Prospek perekonomian jangka pendek tetap terjaga. Perkembangan indikator konsumsi dan produksi memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi di triwulan II. Indeks Keyakinan Konsumen menunjukkan optimisme masyarakat tetap terjaga tinggi di angka 127,7, Mandiri Spending Index menunjukkan konsumsi terus tumbuh, di level 52,0% (yoy), dan Indeks Penjualan Riil tumbuh 0,1% (yoy). Dari sisi produksi, PMI Manufaktur Indonesia konsisten ekspansi selama 32 bulan berturut-turut, mencapai 52,9 pada April 2024. Konsumsi semen menunjukkan rebound pasca Ramadan, tumbuh 0,5% (yoy), serta konsumsi listrik untuk bisnis dan industri tumbuh kembali masing-masing 8,9% (yoy) dan 2,2% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi yang terjaga solid berdampak positif pada penurunan tingkat pengangguran di bawah level pra-pandemi. Tingkat pengangguran pada Februari 2024 mencapai 4,82%, lebih rendah dibandingkan Februari 2020 sebesar 4,94%, didorong oleh penciptaan lapangan kerja yang tinggi.
Ekonomi indonesia kembali tumbuh menguat pada Triwulan I 2024 mencapai 5,11%, dominan didukung konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,91% dari sisi pengeluaran dan sektor manufaktur yang tumbuh 4,13% dari sisi produksi.
Tekanan terhadap pasar keuangan domestik mulai mereda. Hingga 22 Mei, Rupiah tercatat menguat 1,38% mtd, meskipun melemah 3,94% ytd. Yield SBN turun 33bps mtd, meskipun masih mengalami kenaikan 41bps ytd. Sementara itu, pasar SBN mencatatkan inflow Rp13,56 triliun mtd, meskipun masih mengalami outflow Rp38,62 triliun ytd. Adapun pasar saham mencatat inflow Rp1,25 triliun ytd, meskipun mengalami outflow Rp 8,82 triliun mtd.
Indikator Politik mendapati kecenderungan peningkatan elektabilitas bisa makin terus naik sampai pada hari H pemungutan…
BANDUNG - Pasangan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah dan Gloria Emanuelle Widjaja (6), berhasil meraih…
SATUJABAR, JAKARTA-- Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Setyo Budiyanto terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasam Korupsi (KPK)…
BANDUNG - Jonatan Christie (6) berhasil mengalahkan Lu Guang Zu dari China dengan skor 21-8,…
SATUJABAR, BANDUNG – Ketua KPK terpilih Setyo Budiyanto untuk masa jabatan 2024-2029. Setyo terpilih melalui…
Proyek ini mendapatkan pengawalan dan pengamanan intensif dari Jamintel Kejaksaan Agung RI. SATUJABAR, JAKARTA --…
This website uses cookies.