Berita

Indonesia Sudah Berubah, Dari Negara Penerima Menjadi Negara Donor

SATUJABAR, JAKARTA – Indonesia menegaskan komitmennya sebagai negara donor dalam upaya mendukung pembangunan global. Setelah sebelumnya menjadi negara penerima bantuan internasional, kini Indonesia bertransformasi menjadi negara penyumbang melalui lembaga Indonesian AID atau Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.

Dalam Kuliah Umum International Student Gathering The Indonesian AID Scholarship 2025, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menjelaskan bahwa perubahan status ini menunjukkan kemajuan ekonomi dan meningkatnya kapasitas Indonesia dalam berperan aktif di dunia internasional.

“Indonesia telah berkembang dari negara penerima menjadi negara yang sekarang dapat mendeklarasikan diri sebagai negara penyumbang atau donor. Dulu, kita adalah negara penerima bantuan,” ungkap Wamenkeu Suahasil.

Perubahan status tersebut tidak terjadi secara instan. Indonesia sebelumnya merupakan negara penerima bantuan dari International Development Association (IDA) di bawah naungan Bank Dunia. Seiring perkembangan ekonomi nasional, sejak tahun 1998, Indonesia mulai berpartisipasi sebagai negara donor dalam program IDA.

“Jadi, tahun 1998 kita menerima dari dunia sebelum itu dan kemudian setelah itu kita berikan kepada dunia. Ini sangat-sangat menggembirakan bagi Indonesia,” tambah Wamenkeu.

Wamenkeu menegaskan bahwa prinsip-prinsip dasar dalam pelaksanaan bantuan pembangunan Indonesia berlandaskan pada solidaritas, kebutuhan nyata negara penerima, dan manfaat bersama antara negara donor dan penerima. Bantuan yang diberikan Indonesia bukan sekadar bentuk dukungan finansial, tetapi juga komitmen moral untuk memperkuat persahabatan antarnegara.

Indonesia turut menyalurkan bantuan kemanusiaan, termasuk pengiriman vaksin COVID-19 ke sejumlah negara sahabat, seperti Nigeria, pada masa pandemi. Bantuan ini mencerminkan semangat gotong royong sebagai nilai universal bangsa Indonesia yang turut diperkenalkan ke kancah global.

Untuk memperkuat peran Indonesia sebagai negara donor, pemerintah mendirikan LDKPI pada tahun 2019. Badan Layanan Umum Kemenkeu ini bertugas melaksanakan pengelolaan dana kerja pembangunan internasional dan dana dalam rangka pemberian hibah kepada pemerintah asing/lembaga asing sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.

“Ini adalah Sovereign Wealth Fund. Artinya kami menyisihkan sebagian uang dari APBN Indonesia, dan uang itu tidak akan pernah disentuh. Dana ini menjadi dana abadi, disisihkan, dan kemudian dikelola oleh Pak Dalyono dari LDKPI,” pungkas Wamenkeu Suahasil.

Editor

Recent Posts

Kumamoto Japan Masters 2025: Gregoria Tembus Babak Final

SATUJABAR, BANDUNG – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mampu tembus ke partai puncak alias…

11 jam ago

Jenazah Warga Indonesia Ini Dipulangkan dari Kamboja, Kisahnya Sungguh Pilu

SATUJABAR, Phnom Penh, Kamboja - Kementerian Luar Negeri Indonesia melansir pengumuman resmi pada 14 November…

12 jam ago

Dari Ruang Redaksi Ke Ajang Lari, Forum Pemred Gaungkan Good Journalism

SATUJABAR, BANDUNG - Forum Pemred Indonesia akan menggelar acara Run For Good Journalism 2025, Minggu…

12 jam ago

Harga Emas Sabtu 15/11/2025 Rp 2.348.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Sabtu 15/11/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.348.000…

13 jam ago

Jabar Provinsi Teratas Pemain Judi Online, 2,6 Juta Pemain Total Rp.5,9 Triliun

SATUJABAR, BANDUNG--Aktivitas transaksi dan jumlah pemain judi online (judol), menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi teratas…

13 jam ago

WJIS 2025: Kabupaten Sumedang Sabet Gelar Best Investment Project For Good Security

SATUJABAR, BANDUNG – Kabupaten Sumedang menorehkan prestasi di West Java Investment Summit (WJIS) 2025 yang…

19 jam ago

This website uses cookies.