Peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek Green Hydrogen Plant Ulubelu pada Selasa (9/9). Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu, serta jajaran direksi PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.(Foto: Humas Kementerian ESDM)
SATUJABAR, LAMPUNG – Indonesia memasuki babak baru dalam perjalanan transisi energinya. Dari perut bumi Ulubelu, Lampung, energi masa depan mulai lahir: hidrogen hijau. Kawasan panas bumi yang selama ini menjadi sumber pembangkit listrik kini dikembangkan untuk memproduksi energi ramah lingkungan yang diyakini akan menjadi andalan global di masa depan.
Langkah bersejarah ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek Green Hydrogen Plant Ulubelu pada Selasa (9/9). Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu, serta jajaran direksi PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Langkah Strategis Menuju Ketahanan Energi Nasional
Wamen ESDM Yuliot menyebut proyek ini sebagai langkah strategis yang membawa Indonesia semakin dekat dengan tujuan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih.
“Green hydrogen diyakini akan menjadi game changer dalam transisi energi global, karena fleksibel dan berpotensi besar sebagai komoditas ekspor,” ujar Yuliot dalam sambutannya.
Tak sekadar membangun infrastruktur, proyek ini dirancang sebagai laboratorium energi bersih. Seluruh prosesnya dikembangkan tanpa menambah emisi karbon, meski beroperasi di tengah kompleks pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas total 220 MW.
Operasi proyek ini juga mematuhi standar ketat Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dari Pertamina Group, serta diawasi sesuai regulasi pemerintah. Hal ini membuat fasilitas ini tidak hanya efisien secara energi, tetapi juga aman dan ramah lingkungan.
Uji Coba Komersial dan Teknologi Masa Depan
Proyek di Ulubelu merupakan tahap awal atau pilot project untuk menguji kelayakan komersial hidrogen hijau. Pengujian ini mencakup efisiensi teknologi, biaya produksi, hingga model bisnis yang bisa diterapkan secara berkelanjutan.
Meski biaya produksi hidrogen hijau saat ini masih lebih tinggi dibandingkan hidrogen berbasis fosil (grey hydrogen), pemerintah optimistis biaya ini akan turun seiring peningkatan skala dan dukungan kebijakan.
Pemilihan Ulubelu sebagai lokasi pilot project juga bukan tanpa alasan. Wilayah ini telah memiliki infrastruktur panas bumi yang matang, pasokan listrik bersih yang stabil, ketersediaan cooling tower, dan letaknya strategis dekat dengan jalur distribusi Sumatera–Jawa.
Simbol Kemajuan Energi Bersih Indonesia
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyebut proyek ini sebagai tonggak sejarah, baik bagi perusahaan maupun bagi bangsa Indonesia.
“Dari Ulubelu, kita menunjukkan kepada dunia bahwa transisi energi bisa diwujudkan dengan mengandalkan kekuatan energi bersih dari tanah air sendiri,” ujar Simon.
Di balik jargon teknologi dan angka investasi, Ulubelu juga menyimpan makna sosial: gotong royong. Proyek ini diharapkan memberi dampak positif dan harapan baru bagi masyarakat di sekitar lereng-lereng Ulubelu.
“Saya berharap semua pihak bekerja dengan semangat kebersamaan. Green Hydrogen Plant ini harus menjadi simbol kemajuan bangsa,” pesan Yuliot.
Dari Ulubelu untuk Indonesia, dan Dunia
Dengan dimulainya proyek ini, pemerintah berharap Ulubelu tak hanya dikenal sebagai pusat pembangkit listrik tenaga panas bumi, tapi juga sebagai pionir energi hijau Indonesia.
Dari tanah Lampung, Indonesia menandai langkah nyata menuju portofolio energi yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan.
SATUJABAR, BOGOR--Viral di media sosial, video seorang pengendara sepeda motor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat,…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Rabu 10/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…
SATUJABAR, JAKARTA – Industri fesyen tak lagi sekadar urusan gaya dan tren. Di era yang…
SATUJABAR, SEOUL – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengundang para investor Korea Selatan untuk ambil…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Rabu (10/9/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
SATUJABAR, JAKARTA - Upaya mempercepat operasional Fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di…
This website uses cookies.