(Foto: Istimewa)
BANDUNG – Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” dan Lagu Kebangsaan “Advance Australia Fair” dimainkan secara memukau dengan alat musik angklung sebagai lagu pembuka Pre-Journey Concert 2025, Jumat malam (1/8), di Bandung, Jawa Barat, oleh Tim Muhibah Angklung (TMA) menjelang misi budaya tim tersebut ke Australia pada 19 Agustus – 8 September 2025.
Mengangkat dua sesi dalam penampilannya tradisional dan Internasional, konser ini menyuguhkan warna musikal yang khas dan lintas batas. Sesi tradisional menyajikan kekayaan nusantara lewat harmoni angklung dan tari dalam repertoar seperti “Lalayaran,” “Hariring Haleuang Tembang,” “Medley Batak,” “Janger,” hingga “Tari Indang Badindin.” Sementara sesi internasional menghadirkan perpaduan angklung dan vokal yang mengaransemen ulang lagu-lagu hits dari band-band Australia seperti “How Deepest Your Love” (Bee Gees) dan “Making Love Out of Nothing At All (Air Supply) serta lagu-lagu global lainnya seperti “Pompeii” (Bastille) dan “Nothing Else Matters” (Metallica).
Yang menjadi pembeda utama konser tahun ini adalah kehadiran interval musikal yang lebih dinamis dan artistik, di mana transisi antarlagu dirancang secara teatrikal dan ekspresif, menciptakan alur pertunjukan yang lebih hidup dan mengalir.
“Biasanya kami mempersiapkan misi budaya ke luar negeri dalam waktu lebih dari satu tahun. Tapi tahun ini, dengan waktu hanya tujuh bulan, tim berhasil mengeksekusi aransemen, koreografi, dan produksi dengan hasil yang luar biasa pada Pre-Journey Concert 2025. Ini bukti bahwa semangat gotong-royong dan cinta budaya bisa menembus batas waktu,” ujar Pendiri dan Ketua Dewan Pembina TMA Maulana M. Syuhada melalui keterangan resmi.
Ia mengatakan, konser dua tahunan ini bukan sekadar seremoni rutin. Kali ini ia adalah pintu pembuka menuju misi budaya lintas benua yang akan membawa tim tampil di berbagai kota besar di negara Kangguru tersebut seperti Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Canberra.
Lebih membanggakan lagi, TMA resmi diundang untuk tampil ada acara pembukaan Brisbane Festival, festival seni internasional terbesar di Australia.
Selain itu TMA akan tampil di Resepsi diplomatik, di gedung bersejarah Albert Hall, Canberra. Tim ini juga tampil di Indoz Conference sebagai event bisnis Indonesia-Australia terbesar di Australia, yang akan diselenggarakan di Brisbane City Hall dengan menghadirkan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Wali Kota Brisbane.
TMA juga memeriahkan acara pesta rakyat yang diselenggarakan di tiap kota yang disinggahi. Di Brisbane mereka tampil di Kings George Square, yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Queensland. Di Sydney, mereka tampil di Korean Hall, yang diselenggarakan oleh Indonesian Community Council (ICC), payung dari 30 komunitas diaspora Indonesia di Sydney, dan Australian Museum dalam rangka World Culture Promotion. Di Melbourne, mereka tampil di Victoria Market, yang diselenggarakan oleh Indonesia Culinary Association of Victoria (ICAV), dengan estimasi pengunjung dapat mencapai 25 ribu orang, serta di Melbourne University, yang diselenggarakan oleh LPDP University of Melbourne Association (LUNA).
“Kita juga akan tampil dan mengadakan workshop di sekolah-sekolah Australia. Di sana kan ada kurikulum bahasa Indonesia. Nah sekarang lagi turun peminatnya. Kalau makin sedikit, bisa ditutup program bahasa Indonesia. Kehadiran kita jadi angin segar, karena bisa jadi alat promosi budaya Indonesia. Harapannya mereka “impressed” dengan angklung dan performa kita, dan tertarik untuk belajar bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia bisa dipertahankan di sekolah-sekolah Australia. Ini tujuan yang sangat mulia, mempertahankan bahasa indnoesia di sekolah-sekolah Australia,” ujar Maulana.
Pre-Journey Concert 2025 dihadiri oleh berbagai tokoh penting Jawa Barat hingga nasional, salah satunya, Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Daerah Pemilihan Jawa Barat, Agita Nurfianti yang hadir membuka secara resmi kegiatan tersebut.
“Saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga yang mendalam atas terselenggaranya Pre-Journey Concert 2025 oleh Tim Muhibah Angklung. Konser ini tidak hanya menghadirkan sajian musik angklung yang memukau, tetapi juga menjadi wujud nyata semangat anak-anak muda Indonesia dalam melestarikan dan mempromosikan budaya bangsa ke dunia internasional,” ungkapnya.
Menurutnya, sebagai alat musik tradisional khas Jawa Barat yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, angklung memiliki kekuatan luar biasa dalam menyatukan harmoni, nilai-nilai kebersamaan, dan identitas budaya kita. Melalui konser ini, saya melihat bahwa generasi muda tidak hanya mampu memainkan angklung secara musikal, tetapi juga mampu menyampaikannya dengan narasi yang kuat dan membanggakan.
“Saya mendukung penuh misi budaya Tim Muhibah Angklung yang akan membawa angklung ke berbagai kota di Australia pada bulan September 2025. Ini merupakan langkah diplomasi budaya yang sangat strategis dan patut kita dukung bersama. Semoga perjalanan ini berjalan lancar dan sukses, serta mampu mengharumkan nama Indonesia, khususnya Jawa Barat, di mata dunia,” tutur Agita.
“Dengan energi muda, idealisme budaya, dan panggung global di depan mata, Tim Muhibah Angklung menunjukkan bahwa angklung bukan sekadar alat musik bambu, melainkan bahasa universal yang menyatukan dunia lewat harmoni. Selamat dan sukses untuk seluruh tim. Teruslah berkarya dan menjadikan budaya sebagai jembatan perdamaian dan persahabatan antarbangsa,” pungkasnya.
Sebagai informasi, TMA telah melakukan misi kebudayaan ke berbagai negara di beberapa benua, yaitu Eropa (2016) meliputi Aberdeen, London (Inggris), Paris (Prancis), Westerlo (Belgia), Hamburg (Jerman), Cerveny Kostelec (Ceko), dan Zakopane (Polandia); Australia (2018) meliputi Melbourne, Canberra, Brisbane, dan Sydney; Eropa (2018) meliputi Berlin (Jerman), Budapest (Hongaria), Istanbul, Aksehir (Turki), Sozopol (Bulgaria), dan Vevey (Swiss); Amerika Serikat (2022) meliputi New York, Washington, Chicago, Manitowoc, Boise, Burley, Springville, dan San Fransisco; Eropa (2024) meliputi Portugal dan Spanyol; serta Timur Tengah (2024) meliputi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Tahun ini, TMA akan melanjutkan misi budaya ke Australia.
Tak hanya itu, TMA juga memproduksi film dokumenter berjudul “The Journey: Angklung Goes to Europe”, sebagai upaya penguatan pendidikan karakter di kalangan pelajar, yang telah ditonton oleh ribuan siswa di Kota Bandung dan Cimahi pada program Nonton Bareng (Nobar). Film ini masuk ke dalam nominasi Piala Citra untuk film dokumenter panjang terbaik Festival Film Indonesia Tahun 2024.
SATUJABAR, BOGOR--Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Galuga, yang berada di wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor,…
SATUJABAR, INDRAMAYU--Wanita muda berusia 21 tahun bernama Putri Apriyani, ditemukan tewas mengenaskan dengan wajah gosong…
SATUJABAR, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mencanangkan program Piala Anugerah Panca Waluya sebagai upaya meningkatkan…
SATUJABAR, BANDUNG--Polresta Bandung, Jawa Barat, bekerjasama dengan Perum Bulog, menggelar gerakan pangan murah dengan harga…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 11/8/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi mengumumkan 15 pelaku pariwisata terpilih dalam program Wonderful Indonesia…
This website uses cookies.