(Foto: Dok. Kemenpar)
MPUMALANGA, AFRIKA SELATAN – Indonesia menyatakan dukungannya terhadap Mpumalanga Declaration, hasil dari pertemuan G20 Tourism Ministers Meeting (TMM) 2025 yang berlangsung di Mpumalanga, Afrika Selatan, Jumat (12/9/2025). Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa yang hadir mewakili Indonesia dalam forum internasional tersebut.
Pertemuan para menteri pariwisata G20 tahun ini mengusung tema “Solidarity, Equality, Sustainability”, membahas sejumlah isu prioritas global dalam sektor pariwisata. Deklarasi Mpumalanga yang dihasilkan dari forum ini berisi komitmen bersama negara-negara G20 untuk membangun industri pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
“Ini adalah bentuk nyata komitmen Indonesia dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata global, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Wamenpar Ni Luh Puspa melalui keterangan resmi.
Menurut Ni Luh, deklarasi tersebut selaras dengan arah kebijakan dan semangat pembangunan pariwisata Indonesia. Dalam forum tersebut, Indonesia menyoroti empat fokus utama dalam penguatan pariwisata global, yakni:
Inovasi digital untuk mendorong pertumbuhan startup dan UMKM pariwisata,
Pembiayaan dan investasi yang adil dan berkelanjutan,
Konektivitas udara antarnegara untuk memperluas akses wisata, dan
Penguatan resiliensi dalam menghadapi tantangan global.
“Keempat poin ini sangat relevan dengan agenda pembangunan pariwisata Indonesia. Digitalisasi mendorong UMKM dan desa wisata naik kelas, konektivitas memperkuat daya saing global, dan investasi berkelanjutan membuka peluang yang lebih merata bagi masyarakat,” jelasnya.
Wamenpar juga menekankan pentingnya implementasi deklarasi secara konkret dan selaras dengan prioritas masing-masing negara. “Dengan mendukung Deklarasi Mpumalanga, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadikan pariwisata sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang adil, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam pilar Tourism Financing and Investment for Sustainable Development, Indonesia menyampaikan tiga prioritas utama:
Meningkatkan akses pembiayaan bagi negara berkembang,
Memasukkan prinsip keberlanjutan dan inklusivitas dalam kriteria pendanaan,
Memperkuat kemitraan antara sektor publik dan swasta.
“Kolaborasi adalah kunci. Kemitraan antara pemerintah dan swasta diperlukan untuk menciptakan solusi nyata bagi tantangan industri pariwisata global,” tambahnya.
Pertemuan TMM 2025 dipimpin oleh Menteri Pariwisata Afrika Selatan, Patricia de Lille, dan dihadiri oleh para Menteri dan perwakilan dari negara-negara G20 serta negara undangan seperti Irlandia, Nigeria, Belanda, Norwegia, Singapura, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Mengakhiri pernyataannya, Ni Luh menyampaikan apresiasi kepada Presidensi Afrika Selatan atas terselenggaranya pertemuan ini dan menyatakan kesiapan Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama antarnegara dalam mengarahkan pariwisata global ke masa depan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
SATUJABAR, CIANJUR--Tiga orang warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami luka bakar serius akibat ledakan…
SATUJABAR, BOGOR--Seorang bocah tunawicara yang dilaporkan hilang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditemukan tewas. Korban…
SATUJABAR, BANDUNG – Real Madrid kokoh di puncak klamesen La Liga 2025/2026 hingga pekan ke-empat…
SATUJABAR, HONG KONG – Indonesia gagal tempatkan wakilnya di putaran final Hong Kong Open 2025.…
SATUJABAR, JAKARTA – Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempercepat pelaksanaan program-program pembangunan nasional melalui peluncuran berbagai…
SATUJABAR, TANGERANG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa industri…
This website uses cookies.