Berita

Iis Rosyita Dewi, Perbanyak TPST RDF

BANDUNG: Iis Rosyita Dewi, Anggota Komisi V DPR meminta Kementerian PUPR memperbanyak TPST RDF.

TPST RDF adalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu, Refused Derived Fuel (RDF).

Sebuah tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar seperti dibangun di Kabupaten Bandung.

Pasalnya, kata Iis Rosyita Dewi, produksi sampah di Kab. Bandung per hari mencapai 1.300 ton.

Sedangkan yang bisa diangkut hanya sekitar 300 ton perharinya.

“Jadi sama-sama kita bayangkan 1000 ton sampah lagi tidak terangkut, tentu ini menjadi persoalan yang sampai hari ini belum terselesaikan. Belum lagi Kabupaten Bandung ini banyak sekali wisata yang sedang dikembangkan hampir disetiap kecamatan, tentu ini juga akan menjadi permasalahan baru lagi dengan bertambahnya para wisatawan lokal di luar Kabupaten Bandung akan bertambah produksi sampah baru lagi perharinya,” ujar Politisi F-Partai Gerindra itu saat mengikuti Kunker Reses Komisi V DPR mengunjungi TPST Cicukang Oxbow di Kabupaten Bandung, Senin (10/10/2022).

KURANGI PENUMPUKAN

Menurut Legislator Dapil Jabar II ini, pembangunan TPST RDF setidaknya bisa mengurangi penumpukan sampah di Kabupaten Bandung.

Walaupun, katanya, belum bisa mengurangi banyak karena hanya bisa mengolah 20 ton perhari.

Untuk itu dia mengusulkan agar pembangunan TPST RDF ini diperbanyak.

Sebab masalah sampah di Kabupaten Bandung sangat krusial sekali.

“Semoga ini menjadi pemikiran kita bersama bagaiamana kedepan untuk menyelesaikan masalah ini,” harap Iis.

Selain itu, lanjut Iis, ada permasalahan juga disetiap kecamatan, yaitu, tidak tersedianya tempat-tempat penampungan sampah untuk masyarakat.

Jadi hal yang paling mendasar tempat untuk buang sampah saja mereka bingung, yang pada akhirnya mereka buang sampah di jalan, kebun atau di sungai.

“Ini sangat miris sekali, di desanya saja mereka tidak ada fasilitas untuk membuang sampah. Setidaknya para pemangku jabatan di Kabupaten Bandung harus berpikir ayo dimulai dari hal yang kecil dulu dari desa-desa, dari lingkungan terkecil dulu. Kalau misalnya ditiap Desa itu sudah ada tempat pengolahan sampah atau angkutan sampah dan setelah itu ada tempat untuk pengelolaan sampahnya walaupun skalanya kecil, menurut saya itu sudah sangat membantu sekali,” ungkap Iis.

Editor

Recent Posts

Korban ‘Doxing’, Aktivis Demokrasi Somasi Diskominfo dan Gubernur Jabar

SATUJABAR, BANDUNG--Aktivis demokrasi sekaligus Direktur Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati,…

12 jam ago

Kasus Ricuh Pesta Pernikahan Putra Dedi Mulyadi 3 Tewas Diambil Alih Polda Jabar, 10 Orang Sudah Diperiksa

SATUJABAR, GARUT--Sepuluh orang saksi sudah diperiksa dalam kasus tewasnya tiga warga sipil dan anggota kepolisian…

13 jam ago

Demo Pekerja Pariwisata Jawa Barat, Tuntut Gubernur Cabut Larangan Study Tour

SATUJABAR, BANDUNG--Para pekerja pariwisata di Jawa Barat, menggelar aksi unjukrasa di Gedung Sate, Kota Bandung.…

14 jam ago

Kasus Sindikat Perdagangan Bayi, Polda Jabar Masih Buru 2 Pelaku DPO

SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat masih memburu dua pelaku dalam kasus sindikat perdagangan bayi jaringan internasonal.…

18 jam ago

Gugur Saat Jalankan Tugas, Bripka Cecep Saeful Bahri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

SATUJABAR, GARUT--Bripka Cecep Saeful Bahri, mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) Aipda Anumerta, setelah gugur…

19 jam ago

Harga Emas Antam Senin 21/7/2025 Rp 1.927.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 21/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

20 jam ago

This website uses cookies.