Berita

Hilirisasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Tertinggi di Dunia Tahun 2023

BANDUNG – Hilirisasi telah menjadi fokus utama pengembangan ekonomi Indonesia, terutama dalam sektor pertambangan. Ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di Tanah Air.

Hilirisasi adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Dalam konteks pertambangan, ini berarti tidak hanya mengekspor mineral dalam bentuk mentah, tetapi juga memprosesnya menjadi barang bernilai tambah seperti logam olahan dan produk mineral lainnya.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyatakan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan mandat kepada Kabinet Merah Putih untuk menjadikan hilirisasi sebagai prioritas bagi kementerian terkait. Hal ini disampaikan Yuliot pada acara Peresmian BBM Satu Harga di Kota Ternate, Maluku Utara, pada Rabu (30/10).

“Maluku Utara adalah contoh sukses program hilirisasi. Sebelumnya, Maluku Utara hanya mengekspor nikel ore, kini kita memproduksi nikel dan kobalt dari hilirisasi,” ungkap Yuliot melalui keterangan resmi.

Dengan implementasi hilirisasi, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada tahun 2023 mencapai 20,49%, menjadikannya sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara bahkan lebih dari 22%.

Yuliot menambahkan bahwa aliran investasi hilirisasi ke Maluku Utara dari Januari hingga September 2024 diperkirakan mencapai Rp55 triliun, terutama karena kebutuhan nikel dan kobalt untuk ekosistem kendaraan listrik.

Pemerintah, menurut Yuliot, tidak akan berhenti pada tahap pertama hilirisasi. Rencana untuk hilirisasi tahap kedua, ketiga, dan keempat sedang disusun, dengan pemetaan industri dilakukan untuk memperdalam proses hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah.

Data Badan Pusat Statistik 2023 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku Utara didorong oleh hilirisasi yang mencapai 10,60%, diikuti oleh sektor pertambangan sebesar 7,97%, sektor perdagangan 0,72%, sektor pertanian 0,62%, dan sektor lainnya 0,57%.

Editor

Recent Posts

Korban ‘Doxing’, Aktivis Demokrasi Somasi Diskominfo dan Gubernur Jabar

SATUJABAR, BANDUNG--Aktivis demokrasi sekaligus Direktur Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati,…

11 jam ago

Kasus Ricuh Pesta Pernikahan Putra Dedi Mulyadi 3 Tewas Diambil Alih Polda Jabar, 10 Orang Sudah Diperiksa

SATUJABAR, GARUT--Sepuluh orang saksi sudah diperiksa dalam kasus tewasnya tiga warga sipil dan anggota kepolisian…

13 jam ago

Demo Pekerja Pariwisata Jawa Barat, Tuntut Gubernur Cabut Larangan Study Tour

SATUJABAR, BANDUNG--Para pekerja pariwisata di Jawa Barat, menggelar aksi unjukrasa di Gedung Sate, Kota Bandung.…

14 jam ago

Kasus Sindikat Perdagangan Bayi, Polda Jabar Masih Buru 2 Pelaku DPO

SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat masih memburu dua pelaku dalam kasus sindikat perdagangan bayi jaringan internasonal.…

17 jam ago

Gugur Saat Jalankan Tugas, Bripka Cecep Saeful Bahri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

SATUJABAR, GARUT--Bripka Cecep Saeful Bahri, mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) Aipda Anumerta, setelah gugur…

18 jam ago

Harga Emas Antam Senin 21/7/2025 Rp 1.927.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 21/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

19 jam ago

This website uses cookies.