Jamaah berdoa di Masjidl Haram, Makkah. (Dok. Istimewa)
Petugas Seksus siap membantu apa pun kebutuhan jamaah di Masjidil Haram, termasuk bila ada yang tersesat, memerlukan kursi roda, atau butuh informasi.
SATUJAABR, JAKARTA — Menjelang puncak ibadah haji 2025, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meningkatkan kesiapsiagaan layanan jamaah Indonesia di area Masjidil Haram. Petugas Sektor Khusus (Seksus) disiagakan penuh selama 24 jam untuk memastikan jamaah mendapatkan pendampingan, perlindungan, dan bantuan.
“Petugas Seksus siap membantu apa pun kebutuhan jamaah di Masjidil Haram, termasuk bila ada yang tersesat, memerlukan kursi roda, atau butuh informasi seputar pelaksanaan ibadah,” ujar Kepala Daerah Kerja Makkah, Ali Machzumi dalam keterangan persnya.
Kehadiran petugas di titik-titik strategis Masjidil Haram menjadi sangat penting, mengingat tingginya mobilitas dan kepadatan jemaah menjelang puncak ibadah. Dia pun mengimbau, jamaah agar tidak ragu menghubungi petugas bila membutuhkan bantuan.
Terkait distribusi kartu Nusuk, Ali mengatakan, proses pembagiannya kini sudah berjalan lancar setelah sebelumnya sempat mengalami keterlambatan. Kartu ini penting bagi jamaah untuk mengakses berbagai layanan selama haji.
“Hampir seluruh jamaah yang tiba di Makkah sudah menerima kartu Nusuk. Kami terus pantau agar semua mendapatkan haknya,” ucap dia.
Hingga saat ini, tercatat 286 kloter dengan lebih dari 111 ribu jamaah haji Indonesia telah berada di Makkah. PPIH memastikan layanan dasar seperti konsumsi, akomodasi, dan transportasi berjalan optimal. Jamaah mendapat jatah makan tiga kali sehari, serta akses transportasi menggunakan bus sholawat yang beroperasi 24 jam tanpa henti menuju Masjidil Haram.
Di bidang kesehatan, Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) terus melakukan visitasi ke pemondokan dan rumah sakit Arab Saudi untuk memastikan kondisi jamaah tetap terpantau. “Kami ingin memastikan kondisi kesehatan jamaah tetap terpantau agar bisa beribadah dengan optimal,” kata Ali.
Dia mengingatkan jamaah agar mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan, terutama saat siang hari. “Manfaatkan waktu untuk mengikuti bimbingan manasik haji di hotel saja,” jelas Ali.
Ali juga mengimbau jamaah agar selalu membawa identitas saat bepergian, termasuk kartu Syarikah, kartu identitas Indonesia, dan kartu Nusuk. Selain itu, dia menekankan, pentingnya tidak bepergian sendirian ke Masjidil Haram. “Kalau ada kejadian dan keluar sendiri, akan sulit bagi orang lain untuk mengetahui dan membantu,” kata dia. (yul)
CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…
SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…
BRASILIA, Brasil - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo resmi menandatangani…
BANDUNG Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mendapat kehormatan menyembelih hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia…
SATUJABAR, CIANJUR--Mayat wanita muda ditemukan membusuk tanpa busana di aliran Sungai Cipendawa, Kabupaten Cianjur, Jawa…
This website uses cookies.