Banjir rob kali ini merendam 233 rumah dengan total jumlah warga yang terdampak mencapai 362 kepala keluarga.
SATUJABAR, INDRAMAYU — Kabupaten Indramayu, Jabar, memiliki garis pantai sepanjang 114 km. Hanya saja, tidak semua daerah di sepanjang garis pantai itu aman dari banjir rob (air pasang laut).
Salah satunya adalah wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Daerah ini menjadi daerah rawan bencana banjir dan rob yang sangat mengganggu aktivitas keseharian warga.
Untuk itu, ‘Lumbung Sosial’ dihadirkan di daerah tersebut. Kehadiran Lumbung Sosial itu diresmikan oleh Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf dan Bupati Indramayu, Nina Agustina, di halaman Kantor Kecamatan Kandanghaur, Selasa (14/1/2025).
Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf mengatakan, Lumbung Sosial berguna untuk memudahkan warga menjangkau bantuan dengan cepat. Dengan demikian, kebutuhan pokok tercukupi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Selain itu, Lumbung Sosial berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pokok seperti makanan, air minum, alat kebersihan, dan selimut. Dengan adanya Lumbung Sosial, maka masyarakat yang terdampak bencana tetap memiliki akses terhadap kebutuhan pokok, dan membantu memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap bencana.
“Di Lumbung Sosial ini masyarakat yang terkena bencana akan cepat menerima bantuan seperti beras, familly Kit, dan lainnya,” katanya.
Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, penanganan bencana dan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak menjadi komitmennya. Dengan menggerakkan kekuatan sumber daya yang dimiliki, pemerintah daerah hadir untuk masyarakat.
“Keberadaan Lumbung Sosial ini sebelumnya juga telah berdiri di Kantor Desa Eretan Kulon, Kantor Kecamatan Terisi, Kantor Desa Jatimulya, dan Kantor Kecamatan Jatibarang,” ucapnya.
Diketahui, banjir akibat gelombang pasang air laut atau yang dikenal dengan istilah rob kembali merendam Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Selasa (14/1/2025). Akibatnya, ratusan rumah warga terendam air. Selain itu, aktivitas warga juga menjadi terganggu.
Petugas kepolisian dari Polsek Kandanghaur bersama anggota TNI dari Koramil pun turun ke lokasi melakukan monitoring. Mereka menyusuri jalan desa yang terendam air sambil melakukan pendataan rumah dan warga terdampak.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kapolsek Kandanghaur, AKP Surahmat, menjelaskan, banjir rob kali ini merendam 233 rumah. “Adapun total jumlah warga yang terdampak mencapai 362 kepala keluarga (KK),” ujar Surahmat, didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Junata.
Menurutnya, banjir itu disebabkan oleh air laut pasang. Adapun wilayah yang terdampak meliputi Blok Pang Pang 1, Pang Pang 2, dan Condong. “Meski tidak ada korban jiwa, banjir rob tetap menjadi ancaman bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan,” kata Surahmat.
Untuk itu, polisi pun melakukan koordinasi dengan pemdes setempat. Mereka mendiskusikan langkah antisipasi dan upaya penanganan, termasuk kemungkinan relokasi sementara bagi warga yang rumahnya tergenang parah.
“Bhabinkamtibmas juga melakukan imbauan kepada warga, terutama yang rumahnya dekat dengan sungai atau pinggir pantai, agar tetap waspada. Air pasang ini sifatnya sementara, tapi dampaknya bisa besar jika terus dibiarkan,” ucap Surahmat. (yul)
SATUJABAR, BOGOR -- Polres Bogor bersama Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Barat, berhasil membongkar…
SATUJABAR, BANDUNG - Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan…
SATUJABAR, BOGOR -- Polresta Bogor Kota diback-up Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat,…
BANDUNG - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaktifkan…
BANDUNG - OJK terbitkan aturan baru rahasia bank dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 44…
BANDUNG - Uang Rupiah Khusus Seri For The Children of The World Tahun Emisi (TE)…
This website uses cookies.