Cerita film ini terinspirasi dari kisah nyata kehidupan seseorang, yang tidak ingin diungkap namanya.
JAKARTA — Disutradarai Hadrah Daeng Ratu, film bergenre drama ‘Pantaskah Aku Berhijab’ mengeksplorasi perjalanan spiritual seorang perempuan dalam menemukan jati diri dan makna hidup.
Film ini mengikuti kisah Sofi (diperankan Nadya Arini) yang mengalami hidup dengan penuh tantangan dan cobaan berat. Film ini akan segera tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 21 November 2024.
Diceritakan, tumbuh tanpa figur seorang ayah, membuat langkah Sofi tersesat. Terjebak dalam hubungan toksik dan harus menghadapi kenyataan pahit, yaitu kehamilan yang tidak diinginkan hingga membuat karirnya hancur berantakan.
Namun di setiap lika-liku dan cobaan di hidup Sofi, selalu ada sahabat yang selalu mendukungnya yaitu Aqsa (diperankan Bryan Domani). Aqsa menjadi sosok penting yang selalu menguatkan dan mendukungnya, sehingga Sofi mampu melanjutkan hidup meski harus melalui proses penerimaan diri yang begitu panjang.
Selama 86 menit, film ini cukup berhasil menyampaikan pesan-pesan kebaikan tanpa terkesan menggurui. Cerita yang diangkat juga sederhana, namun sangat dekat dan relate dengan realitas di masyarakat.
Hadrah mengatakan, film ini cukup personal bagi dirinya. Karena cerita film ini terinspirasi dari kisah nyata kehidupan seseorang, yang tidak ingin diungkap namanya.
Kata dia, film ini memang cukup personal baginya. Dari judul, sudah menceritakan banyak hal. Premisnya berdamai dengan semua hal yang dialami, baik dari keluarga, karir, percintaan.
“Ceritanya sendiri memang terinspirasi dengan kisah nyata, seseorang, yang tidak berkenan disebutkan namanya,” kata Hadrah dalam konferensi pers di Epicentrum, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Melalui karakter Aqsa dan Sofi, Hadrah berusaha, menyampaikan pesan tentang arti teman hidup sesungguhnya. Menurut Hadrah, selama ini tak banyak film yang menyoroti hubungan pasangan sebagai teman hidup, yang menerima segala kekurangan dan kelebihan satu sama lain dengan sepenuh hati.
“Perjalanan Aqsa dan Sofi dari awal sampai akhir itu the real gambaran hidup. Di sini kita ngasih lihat bagaimana proses dua manusia ini saling support dalam apapun, suka duka semua nerima bahkan di titik terburuknya,” ungkap Hadrah.
Meskipun kental akan nuansa reliji, namun menurut Hadrah, film ini memiliki pesan moral yang universal sehingga dapat ditonton oleh siapapun. “Premis utamanya ini soal ketidaksempurnaan hidup, dan berdamai dengan itu semua. Saya rasa, itu pesannya bisa masuk kepada siapapun,” kata Hadrah.
Selain Nadya Arina dan Bryan Domani, film “Pantaskah Aku Berhijab” juga dibintangi oleh Dhini Aminarti, Andzira Shafa, Indra Birowo, Tike Priatna, Hifdzi Khoir, Cakrawala Airawan, Azkya Mahira, Daffa Wardhana, dan Shareefa Danish. (yul)
film, pantaskah aku berhijab, genre drama, kisah nyata,
BANDUNG - bank bjb kembali menunjukkan komitmennya dalam keterbukaan informasi dengan meraih penghargaan bergengsi Anugerah…
Lisa BLACKPINK Dituduh Menggunakan Koneksi untuk Mendapatkan Fitur Majalah Besar. SATUJABAR, KOREA -- Pada 13…
SATUJABAR, KOREA -- Pada 13 November, dilaporkan bahwa kelima anggota NewJeans—Minji, Hanni, Danielle, Haerin, dan…
BANDUNG - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat menegaskan komitmennya…
BANDUNG - Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Palestina.…
SATUJABAR, PURWAKARTA-- Korps Lalu-Lintas Polri (Korlantas) Polri merilis temuan adanya jejak rem dan kampas rem…
This website uses cookies.