(Foto: Dok. Humas Pemkot Bandung)
BANDUNG Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mendapat kehormatan menyembelih hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. Prosesi penyembelihan berlangsung khidmat di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom, Sabtu (7/6), dalam suasana penuh kekhusyukan.
“Alhamdulillah, di hari tasyrik ini saya dipercaya untuk menyembelih sapi kurban dari Presiden kita, Bapak Prabowo, dan dari Wali Kota kita, Muhammad Farhan. Insyaallah mudah-mudahan diberi rida Allah dan ada kelancaran,” ujar Erwin usai memotong hewan kurban.
Erwin menjelaskan bahwa daging kurban tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat Kota Bandung, terutama warga yang membutuhkan. Ia juga berharap keberkahan dan kesehatan senantiasa menyertai para pekurban.
“Mudah-mudahan dagingnya berkah dan para pekurban selalu diberi kesehatan, kelancaran, dan kesuksesan,” tambahnya.
Menurut Erwin, penyembelihan hewan kurban memiliki makna spiritual yang dalam. Ia menegaskan bahwa inti dari kurban adalah ketakwaan dan semangat berbagi.
“Kurban bukan hanya soal daging atau darah. Allah tidak memerlukan itu. Yang Allah kehendaki adalah ketakwaan kita, pengingat akan nilai-nilai keimanan, dan semangat berbagi,” tuturnya.
Ia juga menyebut bahwa darah hewan kurban yang mengalir merupakan simbol penghapusan dosa bagi orang yang berkurban. Karena itu, ia berharap kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung menjadi jalan pembuka berkah dan pengampunan.
Penyembelihan kali ini menjadi pengalaman istimewa bagi Erwin. Sapi kurban milik Presiden memiliki bobot hingga 1,2 ton, terbesar yang pernah ia sembelih sepanjang keterlibatannya dalam prosesi kurban.
“Baru kali ini saya menyembelih sapi sebesar ini. Dudukannya goyang, saya sempat khawatir kalau copot bisa bahaya. Tapi alhamdulillah lancar,” katanya sambil tersenyum.
Berpengalaman sejak menjadi Ketua RW hingga menjabat anggota DPR, Erwin juga membagikan teknik penyembelihan yang halal dan sesuai syariat. Ia menekankan pentingnya memotong urat di sekitar kerongkongan dengan tepat agar daging tidak berbau dan hewan benar-benar mati sesuai ketentuan.
“Sapi itu lima jari dari leher, dan harus tahu urat mana yang wajib diputus. Harus disembelih saat hewan mengembuskan napas agar daging tidak amis,” jelasnya.
Pemerintah Kota Bandung, kata Erwin, turut mengawasi proses pemotongan hewan kurban melalui keterlibatan 179 dokter hewan dan tenaga medis veteriner di berbagai titik. Hal ini untuk memastikan daging yang dibagikan aman dan layak konsumsi.
“Kita pastikan daging yang didistribusikan aman. Tidak semua hewan kurban dibeli dari tempat bersertifikasi, jadi perlu kontrol ketat,” ujarnya.
Bagi Erwin, momentum kurban adalah cerminan semangat melayani masyarakat. Ia menyebut bahwa dari Ketua RW hingga Wakil Wali Kota, prinsipnya tetap sama: menyelesaikan masalah masyarakat.
“Seperti menyembelih masalah. Insyaallah satu per satu bisa diselesaikan,” ucapnya.
Saat ditanya soal undangan penyembelihan di berbagai titik, Erwin menyambutnya dengan terbuka. Ia bahkan bersedia menyembelih secara gratis jika diminta.
“Insyaallah hari ini juga saya ke Al Wasilah di Kopo. Kalau ada yang minta disembelihkan, tinggal hubungi saya. Gratis, malah saya yang kasih uang,” ujarnya sambil tersenyum.
SATUJABAR, JAKARTA - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat memastikan…
SATUJABAR, BANDUNG – bank bjb menghadirkan solusi praktis bagi masyarakat dalam memenuhi kewajiban pembayaran Pajak…
SATUJABAR, JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2025 menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat…
SATUJABAR, CIREBON--Polisi berhasil mengungkap kasus pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil yang terjadi di Kota…
SATUJABAR, BOGOR--Viral di media sosial, video seorang pengendara sepeda motor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat,…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Rabu 10/9/2025 dikutip dari situs logammulia.com hari ini dijual Rp…
This website uses cookies.